Khabib Nurmagomedov dan Justin Gaethje bakal bertarung memperebutkan sabuk kelas ringan di UFC 254. Namun saat hari H pertarungan, bobot tubuh mereka bakal berada di atas bahkan bisa jauh dari batas kelas ringan.
Dalam peraturan pertarungan, termasuk mixed martial arts dan UFC, timbang badan yang dilakukan satu hari sebelumnya merupakan batas yang ditetapkan bagi kedua petarung.
Lihat juga:Momen Khabib Kalah Bertarung dan Menangis |
Pada UFC, batas berat kelas ringan ada pada angka 155 pounds atau 70,3 kg. Batas itu bakal jadi acuan dalam proses timbang badan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses timbang badan itu merupakan momen krusial. Pertarungan bisa dilanjutkan dan dinyatakan sah berjalan setelah kedua petarung sama-sama dinyatakan memiliki bobot tubuh di bawah batas yang ditentukan. Dalam hal UFC 254, Khabib dan Gaethje harus memiliki bobot di bawah 70,3 kg saat penimbangan dilakukan.
Pada proses timbang badan UFC 254, Jumat (23/10), Khabib dan Gaethje secara resmi berhasil masuk dalam batas berat badan kelas ringan UFC. Dengan demikian, keduanya bisa bertarung untuk perebutan sabuk juara kelas ringan UFC.
![]() |
Dalam aturan timbang badan, andai salah satu dari kedua petarung masih kelebihan bobot tubuh, mereka diberi kesempatan untuk mengurangi bobotnya dalam jangka waktu tertentu.
Jika salah satu petarung tidak bisa memenuhi batas bobot tubuh, ada beberapa hal yang bisa ditempuh dan jadi solusi.
Salah satunya adalah membuat pertandingan jadi catchweight namun dengan demikian perebutan sabuk menjadi batal. Tentu bakal ada hukuman yang menimpa bagi petarung yang gagal, mulai potongan bayaran hingga kehilangan kesempatan meraih gelar.
Kasus kehilangan kesempatan meraih gelar bisa melihat contoh pada duel Khabib vs Al Iaquinta pada UFC 223 di 2018 yang memperebutkan sabuk kelas ringan UFC yang tengah lowong. Saat itu Iaquinta kelebihan 0,09 kg saat timbang badan dilakukan.
Karena Iaquinta gagal berada di bawah batas berat kelas ringan, akhirnya hanya Khabib yang berhak memperebutkan sabuk juara kelas ringan UFC saat itu. Andai Iaquinta menang di UFC 223 saat itu, dia tidak akan mendapatkan sabuk tersebut dan gelar tetap lowong.
![]() |
Hal yang Dilakukan Petarung Usai Timbang Badan
Setelah lolos batas berat yang ditentukan, tugas petarung bukan berarti selesai soal bobot tubuh. Mereka kini punya tugas besar untuk menambah bobot tubuh dengan drastis sehingga jadi keuntungan saat bertarung di hari H.
Hal tersebut sudah lazim terjadi di dunia pertarungan profesional. Jadi saat Khabib dan Gaethje berdiri di Octagon pada hari H pertarungan, berat mereka bukan lagi di bawah 70,3 kg yang merupakan batas kelas ringan. Berat mereka bisa melonjak tinggi bahkan jauh dari batas tersebut.
Sebagai contoh, Khabib terlihat begitu besar dibandingkan lawan-lawannya dalam beberapa duel kelas ringan UFC. Hal itu karena bobot tubuh Khabib disebut bisa mencapai 80kg di hari H pertarungan.
Pada laga lawan Dustin Poirier, berat Khabib di hari H pertarungan, dikutip dari Sport Bible, mencapai 78 kg. Dengan bobot tubuh yang lebih besar, tentu tenaga yang dihasilkan bakal lebih besar.
Sedangkan Gaethje juga mengaku bisa memiliki bobot 173 pounds atau 78,4 kg pada hari H pertarungan. Hal tersebut diungkapkan Gaethje dalam persiapan menghadapi Tony Ferguson, dikutip dari Essentially Sports.
Dengan bobot yang besar, pukulan-pukulan Gaethje makin terasa lebih telak dan akhirnya ia menang TKO atas Tony Ferguson.
![]() |
Manajemen Berat Badan
Tiap petarung sudah memiliki ukuran pasti tentang kondisi bobot terbaiknya dalam hari H pertarungan. Misal Khabib percaya bahwa bobot idealnya adalah 78-80kg saat Hari H, tentu hal tersebut yang terus jadi acuan. Bobot tubuh tentu juga tak boleh melebihi dari yang direncanakan karena bakal berpengaruh pada kecepatan pergerakan.
Petarung dan atlet bela diri termasuk orang-orang yang bisa dengan mudah memangkas dan menambah berat tubuh dalam waktu singkat.
Namun untuk urusan memangkas bobot tubuh, seorang petarung harus melakukannya bertahap agar tidak langsung kehilangan banyak massa otot. Jika Khabib di kondisi hari-hari normal tanpa latihan memiliki berat di atas 80 kg, maka ia akan bertahap menurunkan berat tubuhnya sampai waktunya timbang badan memenuhi batas kelas ringan 70,3 kg.
Seminggu jelang pertarungan pun, bobot tubuh Khabib pasti masih ada di atas batas 70,3 kg yang merupakan bobot tubuh kelas ringan. Dalam persiapan UFC 254, Khabib mengaku memangkas 8,5 kg dalam waktu seminggu.
Karena itulah Khabib sempat mengejek Tony Ferguson yang sempat menjalani dua periode pemangkasan berat badan ketika bertemu Justin Gaethje di UFC 249 padahal tanggal pertarungan telah berubah. Hal tersebut dianggap merugikan bagi seorang petarung dan diyakini jadi salah satu penyebab kekalahan Ferguson.
Pemangkasan bobot tubuh bakal jadi proses yang paling sulit dan menyiksa, terutama bagi mereka yang sejatinya sudah sulit bertahan di kelas tersebut.
Dalam kasus tinju, bakal terlihat natural seorang petinju akan terus naik kelas dalam beberapa tahun. Salah satu alasannya, petinju tersebut sudah kesulitan masuk di bawah batas minimal kelas sebelumnya.
Sedangkan untuk UFC, bisa dilihat dari langkah Conor McGregor saat menghadapi Cowboy Cerrone. Duel tersebut berlangsung di kelas welter, satu kelas di atas kelas ringan. Salah satu alasannya adalah karena McGregor lebih nyaman dengan bobot tubuh di kelas welter lantaran tak perlu lagi menjalani diet ketat.
(ptr/jun)