Josep Bartomeu sempat menyebut ia adalah Nobita dan Lionel Messi adalah Doraemon di Barcelona. Menarik melihat performa Messi seiring keputusan Bartomeu untuk pergi dalam laga lawan Juventus di Liga Champions.
Saat Barcelona di puncak prestasi, Bartomeu dan Messi punya hubungan yang akrab. Bartomeu dipanggil Nobita oleh skuat Barcelona karena punya perawakan yang mirip dengan tokoh fiktif tersebut.
Bartomeu lalu menyebut Messi sebagai Doraemon karena punya keajaiban dan bisa menyelesaikan semua masalah sulit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun masa-masa mesra itu telah berlalu. Messi dan Bartomeu terlibat konfrontasi dalam beberapa waktu terakhir. Puncaknya terjadi ketika Messi ingin hengkang tetapi manajemen Barcelona menahan Messi dan menyebut Messi hanya bisa keluar lewat klausul 700 juta euro.
Messi akhirnya bertahan di Barcelona, namun dengan kondisi setengah hati. Ia bertahan hanya karena tak ingin bersitegang dengan klub yang dicintainya itu di pengadilan.
![]() |
Dalam kisruh Messi ingin hengkang dari Barcelona tersebut, Bartomeu sempat disebut rela mengundurkan diri asal Messi tidak jadi pindah klub.
Setelah musim berjalan beberapa saat, Bartomeu akhirnya benar-benar mengundurkan diri, tepat ketika Barcelona bersiap menghadapi Juventus.
Dengan kepergian Bartomeu, hilang sudah musuh Messi dalam jajaran manajemen Barcelona saat ini.
Kondisi tersebut bakal menarik dicermati terkait hubungannya dengan penampilan Messi di lapangan pada laga lawan Juventus nanti. Kepergian Bartomeu bisa jadi meningkatkan motivasi Messi untuk membuktikan diri dan unjuk gigi di lapangan.
Messi bisa saja bermain di level terbaik dan menghukum Juventus di rumah sendiri.
Kesesuaian Messi di Formasi Koeman
Bila kepergian Bartomeu bisa meningkatkan moral bermain Messi, hal tersebut tidak lantas benar-benar langsung membuat Messi bisa jadi ancaman bahaya bagi Juventus.
Kondisi Barcelona sedang tidak ideal karena baru saja kalah dari Real Madrid dengan skor 1-3 di El Clasico. Padahal Madrid sendiri juga tengah dalam kondisi memprihatinkan.
Messi baru mencetak dua gol musim ini dari enam laga yang telah dijalani. Menimbang rata-rata ketajaman Messi di musim sebelumnya, jumlah gol Messi musim ini juga tidak baik.
![]() |
Messi kalah bersinar dari Ansu Fati, pemain muda yang jadi mesin gol Barcelona di awal musim ini. Penempatan Messi di formasi Koeman sejauh ini belum bisa menarik potensi maksimal Messi di lapangan meski Koeman sudah beberapa kali melakukan perubahan.
Dampak menurunnya Messi kemudian terasa pada performa Barcelona secara keseluruhan. Barcelona belum mampu bersaing di La Liga dan penampilan mereka di Liga Champions juga belum teruji karena hanya menghadapi Ferencvaros di matchday pertama.
Koeman mungkin bakal mengutak-atik lagi formasi miliknya di laga lawan Juventus. Karena selain permasalahan di lini depan, ia juga punya masalah pelik berupa buruknya lini pertahanan.
Namun bila Messi bisa kembali bermain dengan gembira di lapangan, bukan mustahil kemenangan jadi lebih mudah didapatkan.
(ptr)