Trio lini depan Liverpool, Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino sebelumnya sangat nyaman menjaga posisi di tim inti. Dengan kehadiran Diogo Jota, mereka tak lagi bisa bersantai.
Jota tampil impresif dalam laga lawan Atalanta di Liga Champions. Ditempatkan sebagai penyerang tengah untuk menemani Mohamed Salah dan Sadio Mane, Jota berhasil jadi bintang kemenangan Liverpool atas Atalanta.
Jota mencetak hattrick dan tiap gol yang dicetak Jota menunjukkan kualitasnya sebagai penyerang andalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam proses gol pertama di menit ke-16, Jota berhasil memenangkan duel dan merebut bola satat menyambut umpan Trent Alexander-Arnold sebelum melepaskan tendangan cungkil yang mengecoh kiper Atalanta, Marco Sportiello.
Pada proses gol kedua di menit ke-33, Jota yang menerima umpan panjang dari Joe Gomez menahan bola dengan baik sebelum melepaskan tembakan keras ke arah tiang dekat.
![]() |
Dua gol Jota di babak pertama sangat membantu Liverpool merusak kepercayaan diri pemain-pemain Atalanta. Berkat dua gol tersebut, Liverpool sukses menambah tiga gol cepat di babak kedua lewat skema serangan balik.
Jota sendiri melengkapi hattrick di laga itu pada menit ke-54. Jota mampu memenangkan perebutan bola dan melewati Sportiello sebelum melepaskan tembakan ke gawang yang kosong.
Catatan hattrick ke gawang Atalanta ini jelas membuat Jota makin dipandang oleh Jurgen Klopp dalam penentuan formasi inti. Jota selalu mencetak gol dalam empat laga terakhir dan total ia membukukan enam gol dalam periode tersebut.
Pada laga lawan Sheffield United dan West Ham, gol Jota bahkan selalu jadi penentu kemenangan Liverpool.
Bila merujuk dari produktivitas gol, Roberto Firmino jelas jadi striker yang paling terancam dengan kehadiran Jota yang makin tajam. Namun bila mempertimbangkan pola permainan, Sadio Mane dan Mohamed Salah juga tak bisa terancam karena Klopp juga beberapa kali menempatkan Jota sebagai striker sayap.
Klopp sendiri sempat coba mencari solusi dengan memainkan keempat pemain tersebut secara bersamaan pada laga lawan Sheffield. Namun tentunya hal itu bakal mengurangi kekuatan di lini tengah yang kemudian hanya bergantung pada dua gelandang bertahan.
Terlepas dari persaingan sengit di lini depan, Klopp tentu bisa tersenyum puas. Setidaknya kehadiran Jota membuat ia tak lagi pusing bila ada pemain depan yang cedera atau sekadar melakukan rotasi saat perlu mengistirahatkan pemain.
(ptr)