Pelatih Shin Tae Yong tidak melarang sepenuhnya pemain Timnas Indonesia U-19 mengonsumsi makanan yang digoreng.
Pengakuan tersebut dilontarkan bek kiri skuad Garuda Muda, Pratama Arhan Alif Rifai, ketika bersilaturahmi dengan Direktur Eksekutif PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, serta pemain senior Laskar Mahesa Jenar, M Ridwan.
Ketika ditanya soal konsumsi makanan oleh Yoyok, Pratama mengungkapkan aturan makanan khusus untuk para pemain Timnas Indonesia U-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Boleh [makan nasi] sekali-sekali boleh. Makan gorengan sekali-sekali enggak apa-apa, kalau kepingin saja boleh," katanya sembari mengiyakan penuturan Yoyok soal tidak menjadikan gorengan sebagai makanan pokok.
Gorengan dan makanan pedas menjadi makanan yang diwanti-wanti oleh tim pelatih Timnas Indonesia U-19 selama masa pemusatan latihan.
![]() |
Selain menceritakan pola makan, Pratama bersama dua pemain PSIS lain yang bergabung di Tim Merah Puth, Bahril Fahreza dan Yofandani Damai, menceritakan latihan intensitas tinggi di bawah arahan Shin Tae Yong.
Yoyok dan Ridwan pun mengapresiasi perubahan postur badan tiga pemain muda PSIS tersebut.
"Senang sekali melihat mereka, sudah lama tidak melihat mereka, satu atau dua bulan. Sekarang melihat mereka, badannya tambah kekar, ikut bangga ya," ujar Ridwan yang pernah membela Timnas Indonesia dalam video yang dirilis PSIS Semarang.
Pratama, Bahril, dan Yofandani kembali dipercaya mengikuti latihan virtual pada awal hingga pertengahan November sebelum kembali berkumpul di Jakarta pada akhir pekan ini.
Timnas Indonesia U-19 rencananya akan menjalani latihan jangka panjang lagi di Korea Selatan sebelum mengikuti kejuaraan Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20.
(nva/jal)