Mantan direktur Repsol Honda Livio Suppo menyebut Direktur Medis MotoGP Angel Charte dan ahli traumatologi Xavier Mir, sebagai pihak yang bersalah atas kasus cedera Marc Marquez.
Marquez baru saja menjalani operasi untuk menyembuhkan lengan kanannya pada Kamis (3/12). Operasi ini jadi yang ketiga dilakukan Baby Alien setelah mengalami kecelakaan di MotoGP Spanyol, 19 Juli lalu.
Lihat juga:Khabib Jadi Atlet Tersukses Rusia |
Operasi ini harus dilakukan karena proses pemulihan cedera patah tulang humerus kanan Marquez berjalan lambat. Dua operasi sebelumnya tidak berjalan sesuai keinginan juara dunia delapan kali itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marquez sebenarnya sempat kembali ke lintasan usai operasi pertama. Ia sempat mengikuti sesi tes bebas MotoGP Andalusia, namun keputusannya itu jadi sebuah kesalahan besar.
Cedera Marquez bertambah parah hingga akhirnya pembalap asal Spanyol itu harus menjalani operasi kedua dan melewatkan 13 seri MotoGP 2020.
Operasi ketiga ini juga diperkirakan bakal membuat Marquez butuh waktu untuk memulihkan diri. Pembalap berusia 27 tahun itu butuh waktu enam bulan untuk pulih sepenuhnya.
Mengacu jadwal sementara MotoGP 2021 maka Marquez akan absen di tujuh seri awal balapan pada musim depan. Situasi ini turut disoroti Suppo yang menilai lambatnya pemulihan cedera Marquez karena kesalahan yang dilakukan oleh para dokter.
"Saya selalu mengatakan kesalahannya ada pada para dokter," kata Suppo seperti dilansir dari GP One.
Penilaian Suppo itu mengacu pada pengalaman saat Jack Miller yang memperkuat Marc VDS mengalami retak tulang belakang tahun 2016. Saat itu, Mir dan Charte mengizinkan Miller untuk balapan walau terancam mengalami kelumpuhan.
"Sesuatu yang serupa terjadi pada saya tahun 2016 saat Miller mengalami retak tulang belakang. Dokter yang sama yang memberi izin kepada Marc, Mir dan Charte juga memberikan izin kepadanya [Miller]. Saya bingung," ujar Suppo.
"Pengalaman saya dengan kecelakaan yang dialami teman saya, Filipo Preziosi, membuat saya bertanya kepadanya tentang dokter lain. Hasilnya, semua dokter yang saya temui mengatakan Jack seharusnya tidak balapan karena risiko kelumpuhan akibat kecelakaan apapun sangat tinggi."
(jal)