Mantan pelatih Liverpool Gerard Houllier meninggal dunia di usia 73, Senin (14/12). Houllier termasuk salah satu pelatih sukses dalam sejarah The Reds.
Houllier memiliki sejarah panjang terkait masalah medis. Pelatih favorit fan Liverpool itu pernah menderita masalah pembuluh darah yang mengancam nyawanya sepanjang pertandingan melawan Leeds United di Liga Inggris tahun 2001 silam.
Lihat juga:Prediksi Khabib Soal Ferguson Jadi Kenyataan |
Pria asal Prancis itu segera dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi jantung selama 11 jam setelah menderita masalah jantung yang disebut 'diseksi aorta'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah terus berperang dengan penyakitnya, Houllier meninggal dunia beberapa hari setelah menjalani operasi jantung sesuai kabar pada Senin sore WIB.
Houllier datang ke Liverpool pada 1998. Ia berduet dengan Roy Evans dalam menukangi Liverpool sebelum mengemban tugas tersebut sendirian empat bulan berselang.
![]() |
Di awal kedatangannya, Houllier melepas pemain macam Paul Ince dan David James. Steve McManaman juga pergi dengan status bebas transfer.
Kepergian para pemain membuat Houllier mendatangkan delapan pemain baru untuk membentuk skuad tangguh. Delapan pemain itu adalah Sami Hyypia, Dietmar Hamman, Vladimir Smicer, Sander Westerveld, Titi Camara, Eric Meijer, Djimi Traore, dan Stephane Henchoz.
Proses pembentukan skuad berlanjut di tahun ebrikutnya dengan merekrut Markus Babel, Emile Heskey, hingga Christian Ziege. Para pemain ini dikombinasikan dengan pemain jebolan akademi macam Jamie Carragher, Steven Gerrard, hingga Michael Owen.
Ketiga pemain jebolan akademi ini semakin matang di bawah asuhan Houllier. Owen terus produktif dalam membobol gawang lawan dan begitu ditakuti sebagai salah satu striker papan atas di Eropa hingga akhirnya hijrah ke Real Madrid.
Sedangkan Gerrard semakin matang dan terus menjelma sebagai pemain hebat. Peran Gerrard bahkan tidak tergantikan di lini tengah sejak mentas di utama tahun 1998.
Pria yang kini menukangi Rangers FC itu bahkan telah menjadi legenda Liverpool. Gerrard disebut-sebut sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah ada di sepak bola dunia.
Racikan Houllier dibarengi dengan komposisi pemain yang bagus berbuah manis pada musim 2000/2001. Pelatih kelahiran Thérouanne, Prancis itu melabuhkan tiga gelar dengan memenangkan Piala FA, Piala Liga, dan Piala UEFA (sekarang Liga Europa).
Gelar tersebut makin terasa lengkap karena Houllier juga berhasil mengantar Liverpool juara Piala Super Eropa usai menaklukkan Bayern Munchen dengan skor 3-2.
Selain mengantarkan Liverpool berprestasi selama enam musim di sana, Houllier juga terbilang sukses bersama Olympique Lyon. Houllier membawa Lyon dua kali juara Ligue 1 sekaligus Trophee des Champions 2005 dan 2006.
Dari penghargaan individu, Houllier pernah meraih gelar Pelatih Terbaik Eropa 2001 dan Manajer Terbaik Ligue 1 2007. Dalam karier kepelatihannya, Houllier juga sempat menangani Paris Saint-Germain, timnas Prancis, dan Aston Villa.
Sepanjang kariernya, Houllier pernah menukangi enam klub berbeda dan timnas Prancis kelompok umur hingga senior. Ia mengakhiri karier kepelatihannya bersama Aston Villa musim 2010/2011.
Selamat jalan Monsieur.
(jal/ptr)