Liverpool mendapat perlawanan sengit dari Tottenham Hotspur dalam laga Liga Inggris di Anfield. Namun pada akhirnya, Liverpool selalu punya cara untuk mengakhiri pertandingan dengan kemenangan plus bonus kembali ke puncak klasemen seusai laga.
Dalam 30 menit pertama pertandingan, Liverpool benar-benar sukses membuat Tottenham sengsara. Mereka melepaskan lima tembakan dengan empat di antaranya tepat sasaran.
Dari jumlah tersebut, satu di antaranya menjadi gol. Pergerakan Curtis Jones saat merangsek ke kotak penalti patut dapat pujian. Akibat hal itu, bola bergulir ke hadapan Mohamed Salah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski diadang bek Tottenham, Salah memilih melepaskan tembakan. Benturan bola dengan pemain lawan membuat bola mengarah ke pojok kiri gawang tanpa bisa diduga Hugo Lloris.
Sebaliknya, Tottenham justru tak bisa berbuat banyak. Kalah dalam penguasaan bola, Tottenham juga sulit melakukan counter attack keahlian mereka. 'The Lilywhites' benar-benar tanpa ancaman dan tanpa tembakan di 30 menit awal pertandingan.
Namun Tottenham kemudian mengambil kesempatan ketika Liverpool masih terus bernafsu menyerang setelah unggul.
![]() |
Keinginan Liverpool untuk tetap bermain dengan garis pertahanan tinggi saat tengah unggul berbuah petaka. Umpan Giovani Lo Celso berhasil membuat Son Heung Min lepas dari pengawalan lini belakang.
Son Heung Min sadar peluang macam itu belum tentu bisa sering ia dapat di laga lawan Liverpool. Dengan dingin, Son menaklukkan Alisson Becker dan mengantar bola masuk ke dalam gawang.
Harapan Liverpool bisa melihat gol Tottenham batal lewat VAR berujung sia-sia.
Selain Son, pemain Tottenham lain yang patut mendapat pujian di babak pertama adalah Hugo Lloris. Ia berhasil melakukan sejumlah penyelematan gemilang terhadap serangan-serangan tajam Liverpool.
Masuk ke babak kedua, Tottenham terlihat lebih agresif di awal babak kedua. Mereka menghasilkan sejumlah peluang berbahaya lewat Steven Bergwijn dan Harry Kane.
Sementara itu Liverpool kembali bisa menguasai penguasaan bola dengan baik. Dengan operan-operan pendek, Liverpool memberikan tekanan yang konstan pada Tottenham.
Pemain-pemain Liverpool bergantian melepaskan tembakan ke gawang yang berkali-kali bisa dimentahkan oleh Lloris. Peluang terbaik Liverpool ada di menit ke-74. Sadio Mane memutar badan dan melepaskan tembakan keras yang membuat bola membentur mistar gawang.
Berbeda dibanding babak pertama, strategi serangan balik Tottenham berjalan lebih mulus di babak kedua. Skuad asuhan Jose Mourinho bahkan punya dua peluang manis untuk mencetak gol saat Kane dan Bergwijn sudah lepas dari perangkap offside lawan dan melepaskan tembakan ke arah tiang jauh.
![]() |
Namun dua kesempatan tersebut musnah. Tembakan Bergwijn membentur tiang sedangkan tendangan Kane masih melebar.
Situasi jelas bakal berbeda bila pemain-pemain Tottenham bisa memaksimalkan peluang serangan balik seperti halnya Son Heung Min di babak pertama. Ketidakmampuan Tottenham menyelesaikan sejumlah peluang emas lewat serangan balik akhirnya berujung hukuman di pengujung pertandingan.
Roberto Firmino tampil sebagai pahlawan Liverpool lewat gol sundulan kepala memanfaatkan skema sepak pojok. Kehadiran Firmino di kotak penalti sedikit diremehkan oleh pemain-pemain belakang Tottenham sehingga ia berhasil menanduk bola dengan leluasa dan mengirimnya ke pojok gawang.
Tekanan konsisten Liverpool ke pertahanan Tottenham akhirnya membuahkan hasil tiga poin di tangan.
Kemenangan Liverpool ini berarti besar bagi skuad 'The Reds'. Di tengah persaingan ketat papan atas Liga Inggris, Liverpool kini duduk di puncak klasemen dan punya selisih tiga poin atas Tottenham.
Tak hanya itu, Liverpool juga punya keuntungan ganda karena rival-rival lainnya di papan atas gagal menang pekan ini. Leicester City kalah dari Everton dan Southampton juga gagal menang atas Arsenal, plus sebelumnya Chelsea juga takluk dari Wolverhampton.
![]() |
Liverpool pun untuk sesaat bisa menghirup napas segar sebagai pemuncak klasemen.
Kematangan skuad Liverpool di era Jurgen Klopp makin terbukti melihat performa mereka dalam laga lawan Tottenham. Meski tak lagi dominan seperti awal musim lalu, Liverpool selalu menemukan cara untuk meraih kemenangan di laga-laga penting.
Di luar kekalahan memalukan atas Aston Villa, Jurgen Klopp selalu punya solusi untuk mengatasi masalah Liverpool musim ini. The Reds bahkan masih terlihat baik-baik saja meski tanpa Virgil van Dijk dan Joe Gomez dalam beberapa laga terakhir.
Dan akhirnya di pekan ke-13, Liverpool bisa kembali ke tempat mereka mengakhiri perjalanan musim lalu, puncak klasemen Liga Inggris.
(jun)