Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan bonus Rp400 juta buat Citra Febrianti yang telah dipastikan mendapat medali perak di Olimpiade 2012 London.
Citra dipastikan meraih perak Olimpiade 2012 setelah International Olympic Comittee (IOC) mengirim surat resmi pada 19 November 2020. IOC mengonfirmasi Citra resmi menempati peringkat dua di kelas 53 kg atau naik dua peringkat setelah peringkat pertama Zulfiya Chinshanlo dari Kazakhstan dan peringkat tiga Cristina Iovu dari Moldova didiskualifikasi akibat kasus doping pada 2016.
"Kejadian delapan tahun tetap kami lakukan karena ini komitmen kami untuk memberikan apresiasi kepada atlet. Walaupun itu sudah terjadi lama, kalau kewajiban itu belum dilaksanakan maka harus. Karena itu sudah menjadi tekad dan komitmen kami memberikan apresiasi kepada atlet," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali secara virtual, Senin (21/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bonus yang didapatkan Citra dari Kemenpora dipastikan bebas dari pajak. Sebab pajak sepenuhnya sudah dibebankan kepada negara.
Saat ini, Kemenpora masih berkoordinasi dengan Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia untuk usulan nama pelatih yang mendampingi Citra di London 2012. Pelatih tersebut juga akan menerima bonus yang akan diserahkan di 2021.
Kejadian yang dialami Citra, lanjut Menpora, bisa menjadi pelajaran bagi atlet dan pelatih untuk tidak bermain-main dengan doping. Sebab penggunaan doping dalam kegiatan olahraga bisa membuat seorang atlet didiskualifikasi dan medalinya diambil kembali.
"Kalau hanya atlet tidak begitu masalah tapi ini menyangkut nama baik negara. Di Olimpiade Tokyo 2020 juga apapun hasilnya harus yang aslinya, tanpa didorong dengan doping," tegasnya.
Menpora juga menyebut masih membuka kemungkinan untuk menambah pundi-pundi medali dari Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Hal itu jiga diungkapkan Ketua National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari.
"NOC menyadari bahwa prestasi olahraga adalah pekerjaan yang komprehensif [menyangkut doping]. Kemungkinan Indonesia Insya Allah akan ada berita baik lagi. Mudah-mudahan bisa menambah prestasi kita. Saat ini masih belum valid, kami belum bisa bilang," ujar Okto.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Angkat Besi Indonesia, Djoko Pramono mengungkapkan harapan yang sama untuk menambah medali Indonesia dari Olimpiade 2016 melalui angkat besi.
"Mudah-mudahan nanti muncul lagi. Mudah-mudahan lebih baik lagi untuk Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Saat ini kami mulai dilihat negara-negara di dunia bahwa Indonesia clear masalah doping," ujar Djoko.
(ttf/jal)