1 Dekade Tragedi Timnas Indonesia di Bukit Jalil

CNN Indonesia
Sabtu, 26 Des 2020 13:34 WIB
26 Desember satu dekade lalu, Timnas Indonesia mengalami salah satu kekalahan paling menyakitkan dalam sejarah di Stadion Bukit Jalil.
Malaysia mengalahkan Timnas Indonesia dengan skor 3-0 di Bukit Jalil. (KAMARUL AKHIR / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Timnas Indonesia datang ke final Piala AFF 2010 dengan gagah berani. Namun kemudian skuat 'Merah-Putih' harus menghadapi kenyataan pahit dilumat Malaysia di laga perdana. 26 Desember jadi salah satu hari bersejarah yang kelam.

Timnas Indonesia yang belum pernah menjadi juara Piala AFF punya keyakinan besar di edisi 2010. Kehadiran Irfan Bachdim dan pemain naturalisasi Cristian Gonzalez terbukti mampu mendongkark kualitas Timnas Indonesia yang juga berisi pemain-pemain bintang macam Bambang Pamungkas, Firman Utina, dan Muhammad Ridwan.

Di babak penyisihan, Timnas Indonesia meraih hasil sempurna di grup yang terbilang grup neraka karena diisi oleh Malaysia dan Thailand. Namun Timnas Indonesia mampu menghajar Malaysia dengan skor telak 5-1 di laga awal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thailand yang berharap bisa meraih kemenangan di partai terakhir pun sukses dipukul 2-1 oleh Timnas Indonesia. Hasil itu juga membuat Timnas Indonesia mampu memulangkan Thailand dari turnamen ini.

Di babak semifinal, Timnas Indonesia juga mampu dengan gemilang mengalahkan Filipina yang juga melakukan program naturalisasi dalam skala besar. Dalam dua pertemuan, Timnas Indonesia selalu menang dengan skor 1-0.

Mohd Safee Sali of Malaysia (R) runs with the ball as he is challenged by Firman Utina of Indonesia (L) during the AFF Suzuki Cup 2010 first leg finals football final match held at the Bukit Jalil National Stadium in Kuala Lumpur on December 26, 2010. Malaysia is hosting the first leg at the Bukit Jalil Stadium before travelling to Jakarta for the return match on December 29, 2010. AFP PHOTO/ KAMARUL AKHIR (Photo by KAMARUL AKHIR / AFP)Safee Sali jadi bintang kemenangan Malaysia di final Piala AFF 2010. (AFP/KAMARUL AKHIR)

Catatan itu membuat langkah Timnas Indonesia tegap maju ke babak final. Terlebih, Timnas Indonesia mampu mencetak 15 gol dan hanya kebobolan dua gol dalam perjalanan ke final.

Satu keyakinan lain berasal dari fakta bahwa lawan di final adalah Malaysia yang sebelumnya ditaklukkan Timnas Indonesia dengan skor 1-5.

Dalam format final dua leg, Malaysia lebih dulu jadi tuan rumah pada 26 Desember 2010, disusul Timnas Indonesia tiga hari kemudian.

Namun ternyata 26 Desember kemudian jadi hari yang kelam bagi Timnas Indonesia dan suporternya. Setelah menjalani babak pertama dengan skor imbang tanpa gol, Timnas Indonesia diberondong tiga gol Malaysia di babak kedua.

Malaysia's players and officials hold the AFF Suzuki 2010 trophy after defeating Indonesia during the final of in the AFF Suzuki Cup 2010 in Jakarta on December 29, 2010.  AFP PHOTO / ADEK BERRY (Photo by ADEK BERRY / AFP)Malaysia berhasil jadi juara dengan agregat 4-2. (AFP/ADEK BERRY)

Rentetan tiga gol Malaysia tercipta hanya dalam kurun waktu 11 menit. Gol pertama Malaysia dicetak oleh Safee Sali di menit ke-61. Safee melepaskan tembakan dari muka gawang setelah menerima sodoran bola dari Norshahrul Idlan Talaha.

Tujuh menit kemudian, Malaysia menggandakan keunggulan lewat Mohammad Ashari bin Samsudin. Ashari melepaskan tembakan keras usai mendapat bola liar yang datang ke arahnya.

Safee lalu memastikan kemenangan Malaysia dengan kehadiran gol ketiga. Safee melepaskan sundulan yang mengarah ke pojok kiri gawang.

Timnas Indonesia memang masih punya kesempatan jadi tuan rumah di leg kedua. Namun kekalahan 0-3 di leg pertama berat untuk dikembalikan. Timnas Indonesia 'hanya' menang 2-1 di leg kedua dan harus rela untuk kembali jadi runner up di turnamen ini.

Kekalahan di final Piala AFF 2010 makin terasa menyedihkan lantaran kemudian diterpa isu pengaturan skor. Bahkan rumor ini terus berlangsung selama bertahun-tahun. Pada 2018, sejumlah pemain Timnas Indonesia yang tergabung di Piala AFF 2010 dipanggil untuk memenuhi panggilan Satgas Anti-Mafia Bola.

Ponaryo Astaman sebagai perwakilan APPI yang ikut mendampingi menyatakan bahwa para pemain menegaskan isu pengaturan skor adalah tidak benar.

"Kurang lebih 5 1/2 jam berbicara dengan Satgas. Pertama klarifikasi mereka pada 2010 tentang isu yang beredar, semua isu yang beredar tidak benar, semua fakta yang mereka ketahui mereka sampaikan ke Satgas," ucap Ponaryo dalam wawancara usai pemeriksaan di 2018.

(ptr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER