ANALISIS

Salah Alamat Klopp Bicara Voucher Penalti MU

jal | CNN Indonesia
Jumat, 08 Jan 2021 07:17 WIB
Manchester United diklaim kerap diuntungkan karena wasit bermurah hati memberikan mereka tembakan dari titik penalti di Liga Inggris.
Kedatangan Ole Gunnar Solskjaer mengubah gaya bermain MU. (AP)

Akan tetapi, kedatangan Solskjaer tahun 2018 turut mengubah gaya permainan Man Utd. Man Utd yang terbiasa bermain pragmatis pada era Mourinho bermain dengan tempo yang lebih cepat bersama Solskjaer dengan mengandalkan serangan balik mematikan.

Solskjaer dengan cermat memaksimalkan kelebihan Man Uted yang punya pemain-pemain cepat macam Marcus Rashford maupun Anthony Martial. Belum lagi, The Red Devils punya Bruno Fernandes yang tergolong rutin memberikan umpan-umpan berbahaya sebagai kreator di balik permainan serangan balik cepat tim yang bermarkas di Old Trafford.

Pendekatan permainan itu punya efek yang nyata, khususnya mengacu jumlah penalti yang didapat Fernandes dkk. Bersama Solskjaer, Man Utd dapat hadiah penalti sebanyak 27 kali dan 21 di antaranya berhasil dikonversi menjadi gol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada periode yang sama, Liverpool hanya mendapat 17 penalti di Liga Inggris. Hal ini bisa jadi menunjukkan sentuhan bola yang dilakukan pemain Man Utd meskipun masih di bawah Liverpool justru kerap mengundang pelanggaran dari pemain-pemain lawan.

Leicester's Jamie Vardy celebrates after scoring the opening goal of the game from the penalty spot during the English Premier League soccer match between Tottenham Hotspur and Leicester City at the White Hart Lane stadium in London, Sunday, Dec., 20 2020. (Andy Rain/ Pool via AP)Leicester City paling sering dapat hadiah penalti dari wasit di Liga Inggris musim ini. (AP/Andy Rain)

Hal ini memperlihatkan pendekatan permainan yang dilakukan Solskjaer terbilang sukses membuat Man Utd rutin dapat hadiah penalti dari wasit. Meskipun pada musim ini, Leicester City sebenarnya jadi tim yang paling banyak dapat hadiah penalti di Liga Inggris musim ini dengan 10 penalti.

Man Utd berada di peringkat kedua soal hadiah penalti ini dengan enam penalti atau sejajar dengan Brighton & Hove Albion. Liverpool berada di urutan berikutnya dengan lima penalti, bersanding dengan dua tim asal London, Chelsea dan Fulham.

Catatan-catatan ini seolah memperlihatkan keluhan Klopp tidak lebih dari pelampiasan rasa frustrasinya karena Liverpool gagal menjaga konsistensi untuk menjaga jarak dengan tim-tim pesaing dalam perburuan gelar Liga Inggris 2020/2021. Apalagi, kekalahan mengejutkan dari Southampton membuat Mohamed Salah dkk sudah gagal menang dalam tiga laga terakhir.

Klopp juga mengakui bahwa anak asuhnya tidak tampil optimal di laga melawan Southampton. Perbaikan performa jelas akan jadi pekerjaan rumah yang harus dibereskan Klopp ketimbang sibuk memikirkan soal tudingan voucher penalti Man Utd.

(nva)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER