ANALISIS

Fenomena Pemain ke Luar Negeri, Jalan Keluar dari Mati Suri

Titi Fajriyah | CNN Indonesia
Selasa, 02 Feb 2021 19:06 WIB
Semakin banyak pemain muda Indonesia yang mencoba peruntungan di luar negeri di tengah kompetisi Liga Indonesia yang mati suri.
Dallen Doke melakukan tes bersama klub Korea Selatan. (CNN Indonesia/Titi Fajriyah)

Ketidakjelasan situasi kompetisi di Tanah Air juga ikut mempengaruhi hijrahnya pemain ke luar negeri. Terlebih jika si pemain sadar dengan kemampuan dan bakat yang dimilikinya.

"Kalau kasus Bagus dan Barito Putera itu beda cerita. Bagus masih ada kontrak dan Barito membutuhkan Bagus. Walaupun pada akhirnya ada kesepakatan," ucap Kusnaeni.

Kusnaeni menegaskan kerelaan klub melepas pemain bukan berarti menunjukkan sikap ketidakpedulian. Sebaliknya, karena klub peduli terhadap nasib dan masa depan pemain maka keputusan melepas dianggap jadi pilihan terbaik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini juga menunjukkan kepedulian klub terhadap Timnas Indonesia. Kalau akhirnya karena tidak ada kompetisi pemain main di tarkam atau fun football tapi tidak di kompetisi resmi susah juga. Saya menyambut baik keberanian pemain keluar dan kerelaan klub melepas keluar. Saya senang banyak pemain Indonesia yang berkiprah di luar negeri," terang Kusnaeni.

Banner gif video highlights MotoGP

Menurut Kusnaeni ada tiga aspek positif dari sisi pemain yang berkarier di luar negeri. Pertama, menambah devisa negara dan pengalaman positif bagi pemain.

"Kedua, main di luar negeri membuat mereka bertemu pemain dari berbagai negara dengan tradisi sepak bola yang berbeda sekaligus itu bisa mematangkan mental mereka. Ketiga, aturan ketat klub luar pasti akan dituruti pemain kita. Misalnya, kalau di sini emosi mereka kurang terkontrol, kalau di luar negeri mereka bisa tahan," ujar Kusnaeni.

Sedangkan dari sisi klub, lanjut Kusnaeni, begitu mudah melepas pemain keluar mengindikasikan klub tidak percaya diri atau tidak yakin terhadap keberlangsungan kompetisi kapan digelar. Padahal biasanya klub berusaha mempertahankan pemain terbaiknya untuk bersaing di kompetisi.

Namun, karena semacam merasa kehilangan rasa percaya diri terhadap kompetisi sepak bola Indonesia, jadi klub kehilangan greget dan melepas pemain ke luar negeri.

"Kenapa pemain muda? Ya klub luar itu tidak tertarik ambil pemain veteran. Sepak bola Indonesia bagi orang luar itu identik dengan permainan cepat, pemain sayap yang lincah, jadi klub luar berani diambil pemain yang begitu," terang Kusnaeni.

(har)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER