Masalah Liverpool tak hanya terlihat dari kekalahan melawan Man City. Sederet hasil buruk juga diraih Liverpool, seperti ketika ditekuk Southampton, Burnley, dan Brighton & Hove Albion.
Klopp sudah berupaya meredakan masalah lini belakang, termasuk kehilangan Virgil Van Dijk, dengan mendatangkan pemain baru. Tetapi Klopp agaknya masih belum percaya diri menempatkan Ozan Kabak dan Ben Davies dalam starter.
Lihat juga:Barisan Meme Lucu Liverpool Dihajar Man City |
Di sisi lain konsistensi Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah di sektor depan serta Thiago di barisan tengah juga menjadi problem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karakter tim juga diterpa masalah. Jargon 'lebih sulit mempertahankan daripada merebut' nyata dialami Liverpool. Lama tak muncul sebagai juara, agaknya muncul rasa puas di benak pemain The Reds.
Masih ada 15 laga lagi untuk mengejar defisit 10 poin dari Man City, namun hal yang mengganjal selanjutnya adalah kemampuan Liverpool untuk bangkit.
Dua pertandingan terdekat, Liverpool harus menghadapi Leicester dan Everton. Bukan pertandingan mudah bagi klub yang sedang berada di masa labil.
![]() |
Kekalahan dari The Foxes atau The Toffees bisa memupuskan ambisi Liverpool menyamai jumlah gelar juara liga milik Man United.
Sebaliknya, jika Liverpool bisa menang atas dua tim tersebut maka kans mengoleksi trofi Liga Inggris untuk kali ke-20 masih tetap terbuka lebar, bukan hanya empat besar seperti yang dikatakan Klopp setelah kekalahan melawan Man City.
Ke depan tampaknya jalan cukup terjal bagi Klopp dan anak asuhnya karena mereka juga akan berlaga di Liga Champions yang berarti akan menambah padat jadwal dan rotasi pemain menjadi krusial.
Klopp dituntut harus memiliki kepercayaan pada seluruh pemain yang ia miliki. Begitu pula para pemain Liverpool yang harus selalu siap dimainkan di laga-laga final.
Lihat juga:7 Fakta Menarik Liverpool Dibantai Man City |
Jika masih berambisi menjadi juara tentu 15 laga terakhir di Liga Inggris tak ubahnya seperti partai final yang harus dimenangkan.
Jika tanpa perubahan, maka dengan performa yang ditampilkan dalam dua bulan terakhir, mungkin kita akan mendengar lagi fan Liverpool berkata slogan yang cukup familiar, "next year is our year."
(har)