Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong menyambut baik rencana kompetisi Liga 1 akan kembali bergulir setelah kepolisian memberi lampu hijau untuk memberi izin.
Pelatih asal Korea Selatan itu menilai kompetisi harus tetap digelar meski di tengah pandemi. Sampai saat ini, dia tak mengerti alasan Liga 1 tidak bisa digelar hampir setahun terakhir. Sebab, di negara-negara lain terlebih di Asia Tenggara hampir semua sudah menggelar liga.
"Menurut saya, memang liga harus bergulir. Jadi jujur, saya tidak tahu kenapa liga tidak bergulir," kata Shin Tae Yong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Shin Tae Yong juga memahami keberadaan suporter di stadion jika Liga 1 bergulir dapat membuat kerumunan yang bisa berimbas pada kluster baru Covid-19. Ia menyarankan agar PSSI bisa meniru apa yang dilakukan Korea Selatan.
"Mungkin bisa seperti Liga Korea, pertama tanpa penonton, tapi lama-lama penonton boleh masuk 25 persen. Semoga liga cepat bergulir, bicarakan lebih baik lagi dengan Polri agar liga bisa berjalan," ujar Shin Tae Yong.
Sebelumnya, pihak kepolisian memberikan lampu hijau supaya kompetisi olahraga di Indonesia, termasuk Liga 1 bisa kembali bergulir di tengah pandemi Covid-19. Menpora Zainudin Amali juga telah bertemu langsung dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo guna membahas perizinan di Mabes Polri, Senin (8/2).
Sebagai tindak lanjut pertemuan dengan Kapolri, Menpora kembali memimpin rapat koordinasi bersama dengan PSSI, LIB dan Polri di Kantor Kemenpora, Rabu (10/2). Salah satu hasil kesepakatan adalah tidak ada peluang buat penonton, termasuk suporter, hadir di pertandingan.
Usai pertemuan, Menpora berharap segera ada keputusan dari Polri terkait izin gelaran Liga 1 2021. PSSI dan LIB berencana untuk menggulirkan kembali Liga 1 2021 setelah lebaran atau sekitar awal Juni mendatang.
"Penekanan dari Ketua Umum PSSI menjadi harapan kita semua. Apabila diizinkan, tanpa penonton dan tanpa kerumunan serta nobar. Bisa saja suporter tidak ke stadion, tapi nobar. Itu tidak boleh ada. Sanksinya berat," kata Menpora.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menegaskan berdasarkan hasil komunikasi, pihak kepolisian memberikan catatan khusus soal suporter yang dimohon untuk tidak datang ke stadion saat liga kembali bergulir. Dalam satu pertandingan, hanya akan ada 299 orang yang terlibat di dalamnya.
"Suporter tidak boleh kerumunan atau nobar. Kalau ada, bisa dievaluasi lagi izinnya. Kami memohon kepada suporter untuk betul-betul mengikuti situasi yang ada," tegas Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule itu.
PSSI juga meminta bantuan pihak kepolisian untuk bisa mengumpulkan para ketua suporter dan memberikan arahan. PSSI juga akan secara tatap muka berbicara dengan pemilik klub dan ketua suporter untuk bekerja sama supaya Liga 1 berjalan aman dan nyaman.
"Sekali lagi kepada suporter kami mohon bantuan. Itu penting karena akan ada juga kompetisi pramusim. Itu menjadi catatan nanti. Kalau sukses, liga lainnya tetap bisa diizinkan. Kalau tidak sukses, kemungkinan pak polisi bisa evaluasi izin tersebut," kata Iwan Bule.
(ttf/nva)