ANALISIS

Barcelona Compang-camping Dirusak PSG

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Rabu, 17 Feb 2021 07:48 WIB
PSG yang terkena badai cedera justru berhasil membuat Barcelona compang-camping di akhir laga leg pertama 16 besar Liga Champions.
Mauricio Pochettino meracik strategi tepat untuk PSG melawan Barcelona. (AP/Joan Monfort)

Mauricio Pochettino, arsitek anyar PSG layak mendapat pujian atas keberhasilan PSG meraih kemenangan di leg pertama ini. Harus berduel lawan Barcelona tanpa Neymar dan Angel Di Maria, Pochettino memainkan formasi 4-2-3-1.

Marco Verratti yang bisa tampil di laga ini didorong lebih maju dan duet jangkar dipercayakan pada Paredes serta Idrissa Gueye yang digantikan oleh Ander Herrera di awal babak kedua karena sudah menerima kartu kuning. Formasi 4-2-3-1 ini tentu bisa fleksibel menjadi 4-3-3 ketika Mbappe dan Kean naik membantu serangan.

Moise Kean dan Kylian Mbappe jadi gelandang serang yang bisa maju-mundur membantu pertahanan dan serangan. Sementara target man diisi oleh Mauro Icardi yang terus hadir di kotak penalti Barcelona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika Kean dan Mbappe maju ke depan, PSG juga sering mengirimkan dua full back mereka, Alessandro Florenzi dan Layvin Kurzawa sering ikut maju ke depan.

PSG's Kylian Mbappe, center, fights for the ball with Barcelona's Oscar Mingueza during the Champions League round of 16, first leg soccer match between FC Barcelona and Paris Saint-Germain at the Camp Nou stadium in Barcelona, Spain, Tuesday, Feb. 16, 2021. (AP Photo/Joan Monfort)Barcelona kalah segalanya dari PSG di babak kedua. ( AP/Joan Monfort)

Saat full back maju ke depan, Mbappe dan Kean sering melakukan tusukan ke dalam sehingga ada ruang untuk Florenzi dan Kurzawa untuk melesat di sisi lapangan.

Tanpa pengawasan ketat dari gelandang Barcelona yang seharusnya ikut turun membantu pertahanan, Kurzawa dan Florenzi akhirnya jadi kunci penting dalam dua gol awal PSG.

Kurzawa tak terkawal di proses gol pertama sebelum ia melepaskan umpan ke Verratti yang kemudian memberi assist pada Mbappe. Sedangkan pada gol kedua, umpan silang Florenzi berujung pada kemelut dan lahirnya gol kedua Mbappe.

Secara umum, pemain-pemain PSG lebih bugar dari segi fisik. Mbappe dan kawan-kawan bisa lebih banyak berlari dan menerapkan pressing ketat terhadap Barcelona yang coba menyusun serangan secara perlahan.

Sedangkan Barcelona, gelandang mereka minim kreativitas plus lini belakang yang rapuh membuat PSG dengan mudah mengoyak pertahanan mereka. Serangan Barcelona terlihat lambat dan mereka kepayahan untuk mengantarkan bola ke sepertiga akhir pertahanan PSG.

Barcelona bisa saja menyesali kegagalan Ousmane Dembele saat skor 1-0 atau kegagalan peluang Antoine Griezmann dalam skor 1-1 yang bisa saja mengubah alur pertandingan.

Namun yang jelas di babak kedua permainan seluruhnya menjadi milik PSG. 'Les Parisiens' pulang dengan senyum usai membuat Barcelona tampak compang-camping di rumah mereka sendiri.

(ptr/nva)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER