Persib Bandung dan Arema FC bersyukur turnamen pramusim bertajuk Piala Menpora 2021 bisa digelar setelah mendapatkan izin resmi dari kepolisian.
Direktur PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono mengatakan dikeluarkannya izin dari kepolisian untuk turnamen pramusim menjadi sesuatu hal yang patut disyukuri, meski jadwal turnamen terlalu mepet.
Lihat juga:Piala Menpora 2021 Resmi Dapat Izin Polisi |
"Sesuatu yang patut disyukuri oleh kita semua. Tetapi jadwal turnamen [pramusim] mulai 20 Maret 2021 sangat tidak masuk akal, karena belum ada satu pun klub yang sudah mulai berlatih. Kecuali Bali United karena persiapan AFC," kata Teddy kepada CNNIndonesia.com, Kamis (18/2) sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teddy menambahkan, klub memerlukan waktu memanggil pemain lokal dan pemain asing untuk datang ke Indonesia. Selain itu, juga butuh waktu untuk menjalankan proses karantina sebelum kembali berlatih sesuai protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.
"Pemain perlu waktu sekitar dua bulan setelah 11 bulan tidak bermain. Sampai saat ini, tim belum berlatih, dan pemain masih di kota masing-masing. Kami juga belum ada rencana panggil pemain sampai ada kepastian. Kami menunggu surat resmi dari PSSI atau LIB lebih dulu," jelas Teddy.
![]() |
Sementara itu, General Manager Arema FC, Ruddy Widodo juga mensyukuri kompetisi sepak bola kembali digelar meski baru sebatas turnamen pramusim. Bagi Arema, apapun titel dari turnamen pramusim, hal terpenting adalah kembali bergulirnya sepak bola.
"Alhamulillah wa syukurillah, akhirnya sepak bola ada lagi. Itu yang perlu digarisbawahi," ungkap Ruddy melalui sambungan telepon.
"Kami apresiasi Polri dan Kemenpora yang sudah berjuang bersama PSSI untuk memperjuangkan izin ini bisa keluar. Selanjutnya kami akan tunggu pertemuan dengan PSSI, LIB dan klub setelah ini," ujarnya.
Menyoal persiapan tim, Ruddy meyakini hanya ada sedikit dari 18 klub Liga 1 yang membongkar total skuadnya. Namun setelah tanpa kompetisi selama hampir setahun, Piala Menpora 2021 bisa jadi ajang pemanasan dan latihan semua klub peserta.
"Paling 10 persen yang berubah. Hanya 80-90 persen klub yang mempertahankan tim lamanya," kata dia.
"Pramusim kita anggap sebagai latihan, pemanasan. Target kami nanti untuk mensinkronkan dan mengompakkan tim satu sama lain supaya hasilnya di kompetisi bagus. Setahun waktu yang cukup lama tanpa sepak bola," ujar Ruddy.
Lihat juga:Ranking FIFA: Indonesia Peringkat 173 Dunia |
Ruddy juga yakin turnamen pramusim yang rencananya digelar mulai 20 Maret sampai 25 April dapat berjalan sesuai rencana dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Ia juga yakin suporter akan berkomitmen untuk tidak melakukan pelanggaran protokol kesehatan selama pramusim berlangsung.
"Hal yang utama supaya bisa berjalan aman yakni bagaimana televisi bisa memperluas jaringannya untuk mempermudah akses suporter menyaksikan dari televisi. Tidak usah bayar-bayar, siaran jangan diacak-acak," katanya.
"Suporter juga bisa ikut kampanye di tribune stadion lewat kreativitas dukungan melalui spanduk yang berisi soal prokes. Jadikan klub sebagai brand ambassador tentang prokes itu," tegas Ruddy.
(jal)