Uang Arab Mengincar Messi
Sepertinya mustahil bagi Barcelona untuk mempertahankan Lionel Messi di Camp Nou akhir musim ini. Selain sang pemain sudah tak betah, dua klub kaya raya siap menampungnya.
Kedua klub tersebut adalah Manchester City dan Paris Saint Germain. Kedua klub ini sama-sama dipimpin taipan dari negeri Arab yang duitnya seakan tak berseri.
Man City dipimpin pengusaha sekaligus politisi asal Uni Emirat Arab Sheikh Mansour. Sementara PSG digawangi taipan asal Qatar, Nasser Al-Khelaifi.
Mereka memiliki dana kuat untuk mendatangkan para pemain top dunia. Nilai transfer fantastis dan gaji besar jadi modal yang sulit ditolak pemain.
Man City dan PSG kini sedang melakukan segala cara untuk mendatangkan Messi. Lobi-lobi sudah dijalankan termasuk iming-iming gaji selangit.
The Citizens misalnya, Daily Mail menyebut telah mengajukan penawaran baru. Namun, angka yang ditawarkan kali ini lebih kecil dari tahun lalu.
Jika pada awal musim ini Man City dikabarkan sempat menawarkan gaji £600 juta (Rp11,7 triliun) untuk durasi kontrak lima tahun, kali ini Man City hanya menawarkan paket gaji £430 juta (setara Rp8,4 triliun).
Nilai tersebut terbilang masih sangat besar mengingat akhir musim ini Messi akan menjadi pemain dengan status bebas transfer.
City Football Group dikabarkan menyodorkan proyek jangka panjang untuk Messi. Pemain asal Argentina itu rencananya hanya akan menjalani tiga musim bermain di Man City dan dua musim berikutnya pindah ke New York City FC yang merupakan sister club Man City.
PSG tak mau kalah. Lewat Qatar Sports Investments, mereka sudah mempersiapkan tawaran menggiurkan untuk Messi. Gaji sebesar £800 ribu (Rp15,7 miliar) per pekan dalam durasi kontrak lima tahun siap diberikan kepada Messi.
Jumlah itu jauh lebih tinggi dari apa yang didapat Messi di Barcelona saat ini, yakni £550 ribu (setara Rp10,8 miliar) per pekan.
Jika uang jadi faktor utama, maka Messi lebih mudah memilih. Ia tentu tinggal memilih klub yang mampu memberikan bayaran paling 'gila'. Tak peduli dengan siapa dia nanti akan bermain.
Namun, Messi dikenal sebagai sosok sentimentil. Selain masih haus gelar juara, pengoleksi enam Ballon d'Or tersebut ingin bereuni dengan orang-orang terdekatnya.
Messi sudah tak lagi memiliki sahabat dekat di Barcelona setelah manajemen melepas Neymar ke PSG pada 2017 serta Luis Suarez di akhir musim lalu.
Hubungannya dengan manajemen belum benar-benar pulih sejak rencana kepindahannya gagal akhir musim lalu. Barca menolak mentah-mentah permintaan klausul khusus Messi.
Manajemen Azulgrana bahkan mengancam akan menyeret Messi ke pengadilan jika ngotot pergi. Messi akhirnya mengalah ketimbang harus menguras energi di meja hijau.
Messi memutuskan bertahan di Camp Nou di bawah kendali pelatih Ronald Koeman. Semula Messi berada dalam situasi membingungkan dan harus menghadapi sanksi moral dari para pemain lain di Barcelona.
Gerard Pique, Sergio Busquets, Jordi Alba, hingga Marc Andre Ter Stegen diklaim sempat menjauhi Messi. Hal ini membuat Messi tak bisa tampil maksimal hingga akhirnya bangkit di pertengahan musim.
Hanya saja, kekalahan telak 1-4 dari PSG di babak 16 besar Liga Champions, kembali bikin Messi kecewa. Barcelona sulit untuk melaju ke babak selanjutnya karena kalah telak di kandang. Hanya mukjizat yang bisa membuat Barcelona mampu membalikkan keadaan di Paris pada Maret mendatang.