UFC 259 telah selesai. Tiga laga perebutan gelar UFC menghadirkan cerita tersendiri bagi Petr Yan, Amanda Nunes, dan Israel Adesanya.
UFC 259 jadi salah satu ajang UFC yang patut dikenang karena menghadirkan tiga duel perebutan juara di hari yang sama.
Berikut rekap dari tiga duel tersebut:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kebodohan Petr Yan
Petr Yan melakukan kesalahan fatal ketika melepaskan serangan lutut ke arah wajah Aljamain Sterling yang tengah berlutut. Serangan itu membuat Petr Yan kalah diskualifikasi dan merelakan gelar kelas bantam miliknya jadi milik Sterling.
![]() |
Sejumlah rumor muncul dari kekalahan ini. Sudut Petr Yan dianggap melakukan kesalahan fatal karena menginstruksikan Petr Yan untuk melepaskan serangan dengan kaki ketika lawan berlutut.
Namun Petr Yan menyatakan bahwa ia salah melakukan serangan karena menduga Sterling tengah berjongkok bukan berlutut pada situasi tersebut.
2. Keganasan Amanda Nunes
Amanda Nunes membuktikan bahwa ia belum terhentikan di UFC. Meski disibukkan dunia baru sebagai orang tua, Nunes tetap bisa tampil meledak di octagon ketika berhadapan dengan Megan Anderson.
Nunes benar-benar menerapkan strategi bertarung dengan sangat baik. Ia tak memberikan celah pada Anderson.
![]() |
Pertandingan pun berakhir di ronde pertama lewat kuncian triangle armbar.
Laga ini membuktikan Amanda Nunes justru punya motivasi tambahan seiring kehadiran sang putri.
3. Kegagalan Israel Adesanya
Israel Adesanya dengan penuh gagah berani naik ke kelas light heavyweight. Pengalaman naik kelas di kickboxing jadi modal bagi Adesanya untuk melakukan hal serupa di UFC.
Namun Adesanya tidak berkutik di hadapan Jan Blachowicz. Blachowicz benar-benar memberikan pertunjukan perbedaan level kekuatan antara light heavyweight pada pendatang baru macam Adesanya.
Adesanya terlihat kehilangan kedahsyatan yang sering ia tunjukkan di kelas menengah. Kaki Adesanya juga tak terlihat lincah sehingga ia mudah dijatuhkan dan selalu ditekan dalam ground fighting Blachowicz.
Adesanya wajib mencari strategi baru untuk bisa kembali tampil di light heavyweight, termasuk upaya menambah massa otot agar bobot pukulan miliknya lebih terasa.
(ptr/jal)