Dalam kamus sepak bola memang tidak ada kata mustahil. Artinya, apapun bisa terjadi dalam sebuah pertandingan selama 90 menit.
Skuad asuhan Ronald Koeman tentu berharap hal itu juga berlaku untuk mereka. Hanya saja, Azulgrana untuk kali ini mesti lebih mawas diri dan realistis.
Barcelona saat ini sedang dalam masa transisi. Mereka tengah berupaya menata kembali kekuatan usai porak-poranda di Liga Champions musim lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barcelona saat ini sedang berupaya mengorbitkan pemain-pemain dan bukan lagi tim bertabur bintang seperti era Enrique, Pep Guardiola, atau Frank Rijkaard. Barcelona saat ini juga jauh dari label salah satu tim terbaik di Eropa.
Bersama Koeman, Barcelona memilih untuk melangkah dengan hati-hati ketimbang memancang target muluk seperti membuat keajaiban di Parc des Princes, markas PSG.
Barcelona memang tengah menikmati periode bagus mendekati akhir musim. Tim pengoleksi lima gelar Liga Champions itu selalu menang dalam empat laga terakhir di semua kompetisi.
Rangkaian hasil bagus yang ikut menebalkan optimisme mereka jelang laga nanti. Paling tidak, Barcelona bisa mengakhiri laga dengan kepala tegak, terlepas dari apapun hasil yang diraih di leg kedua.
Sulitnya Barcelona membuat keajaiban juga dikarenakan faktor lawan yang dihadapi. Dari segi kualitas individu, harus diakui tim ibukota Prancis memiliki materi pemain yang lebih baik ketimbang Barcelona.
PSG terbukti tetap tim yang tangguh tanpa Neymar yang cedera. Mereka masih punya Mbappe, Angel Di Maria, Mauro Icardi, hingga Marco Veratti.
Dengan pemain-pemain ini, PSG punya modal yang lebih dari cukup untuk menghentikan laju Barcelona. Maka dari itu jangan heran jika Barcelona harus menerima kenyataan mentok di babak 16 besar.
(sry)