PSSI memberi respons setelah Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, menyebut Piala Menpora sebagai turnamen ecek-ecek.
Pelaksana tugas (Plt) Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menyatakan kritik yang datang sebagai motivasi menyelenggarakan Piala Menpora secara baik dan maksimal.
"Kami menghargai ketidaktahuan mereka (IPW) terhadap perkembangan dunia sepak bola, sehingga mereka berkomentar yang aneh- aneh. Kami hargai ungkapan mereka dan itu akan kita jadikan semangat untuk memperbaiki penyelenggaraan Piala Menpora ini," kata Yunus dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yunus menegaskan Piala Menpora bukan sekadar pertandingan yang memperebutkan hadiah, tetapi sebagai permulaan pelaksanaan kompetisi sepak bola Indonesia yang sudah vakum hampir setahun karena pandemi Covid-19.
"Tentunya dengan tetap mempertimbangkan protokol kesehatan yang ketat sesuai anjuran pemerintah, dan kami juga telah berkomitmen dengan para suporter sepak bola tanah air untuk menyuarakan gerakan menonton sepak bola di rumah saja," jelas Yunus.
"Kami akan terus melakukan evaluasi dalam masa persiapan pertandingan karena kami berharap gelaran Piala Menpora tahun ini bisa terlaksana dengan baik, aman, sukses dan tentunya bisa menjadi solusi bahwa pertandingan sepak bola juga bisa dilaksanakan dengan tertib protokol kesehatan," sambungnya.
Sebelumnya dalam keterangan tertulis IPW seperti terdapat di akun media sosial @habibneta, Neta menyebut Piala Menpora adalah turnamen kelas ecek-ecek yang tidak berdampak pada prestasi sepak bola nasional.
Lihat juga:Ronaldo Lebih Mengecewakan daripada Messi |
Menurutnya Piala Menpora justru berpotensi menimbulkan kerumunan massa dan menjadi klaster.
Neta menyimpulkan hal tersebut berdasar sembilan alasan yang ia kemukakan, seperti asal usul nama Piala Menpora, ketidakhadiran Persipura Jayapura, gaji pemain-pemain Liga 1, transparansi pembiayaan turnamen, hingga administrasi pemain asing.
(nva/jun)