Penjelasan Percasi Soal Dugaan Kecurangan Dewa Kipas

CNN Indonesia
Selasa, 16 Mar 2021 16:25 WIB
Kabid Binpres Percasi Kristianus Liem memberikan penjelasan soal dugaan kecurangan Dewa Kipas dalam duel lawan Gothamchess.
Ilustrasi catur. (Nachrichten_muc/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Bidang Pembinan dan Peningkatan Prestasi (Kabid Binpres) Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) Kristianus Liem memberikan penjelasan soal dugaan kecurangan yang dilakukan Dewa Kipas saat menang melawan Gothamchess di Chess.com.

Menurut Kristianus catur online sudah mulai ramai sejak sekitar 10 tahun terakhir. Kalkulasi melalui perhitungan mesin alogoritma membuat kecurangan bisa dengan mudah terdeteksi dalam permainan catur online.

"Jadi dia [Dewa Kipas] main dengan bantuan program di mesin komputernya. Biasanya yang tidak disukai pecatur itu. Apalagi sekarang banyak program pengaturan itu yang free, sudah banyak di aplikasi handphone," kata Kristianus kepada CNNIndonesia.com, Selasa (15/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara paling mudah untuk mengetahui jika seseorang melakukan kecurangan di catur online menurut Kristianus yaitu dari segi teknik yang tidak pernah salah saat bermain. Sebab, lanjut Kristianus, program kecurangan di komputer dalam catur online bisa memanfaatkan peluang sekecil apapun untuk bisa mengatur langkah mengalahkan lawan.

Ilustrasi permainan caturKristianus Liem menyebut aplikasi Chess.com punya program untuk mengidentifikasi kecurangan. (morgueFile/mconnors)

"Mesin itu akan mengkalkulasikan langkah kemudian dihitung dengan algoritmanya. Per detik bisa berapa puluh ribu posisi dan langkah. Semakin tinggi prosesor yang digunakan, posisi dan langkahnya akan semakin banyak, bahkan bisa jutaan," ucap Kristianus.

Dalam kasus Dewa Kipas, Chess.com dijelaskan Kristianus telah menambahkan program aplikasi lain yang bertugas sebagai wasit online untuk mendeteksi jika terjadi kecurangan. Chess.com juga berhak untuk mendiskualifikasi dan menutup akun pengguna yang ketahuan melakukan kecurangan.

Pasalnya sebelum masuk ke dalam permainan, pengguna diminta untuk mengisi persetujuan terhadap aturan dan regulasi yang telah ditentukan Chess.com.

"Yang mengecek kecurangan itu Chess.com sendiri. Mereka menaruh mesin program di aplikasinya untuk mengecek orang-orang yang main dengan bantuan mesin. Mereka memasukkan algoritma lagi sebagai proteksi, ibaratnya sebagai wasitnya."

Banner Video Highlights MotoGP 2021

"Jadi ketahuan, langkah-langkahnya masuk akal tidak? Akurasinya bagaimana, timing-nya. Setiap kali melangkah, kalau dia mencontek akan kelihatan langkah makan, langkah skak yang seharusnya dihindari," tutur Kristianus.

[Gambas:Video CNN]



(ttf/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER