Pemain badminton ganda campuran Indonesia Praveen Jordan mengungkap kronologi polemik tim Indonesia yang dipaksa mundur dari ajang All England 2021.
Praveen dan Melati Daeva Oktavianti merupakan juara bertahan ganda campuran All England. Namun, Praveen/Melati tidak punya kesempatan untuk mempertahankan gelar setelah tim Indonesia diwajibkan isolasi selama 10 hari karena dianggap melakukan kontak dengan orang positif Covid-19 di pesawat menuju Birmingham.
"Saya dan teman-teman atlet Indonesia mengungkapkan rasa kecewa dan prihatin atas ketidakadilan yang diterima oleh tim Indonesia. Dengen kesempatan ini, saya ingin memberikan kronologi yang dialami oleh tim Indonesia," tulis Praveen melalui Instagram.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Praveen menyatakan seluruh skuad Indonesia sudah melakukan vaksin Covid-19 sebelum ke Inggris dan mengikuti protokol kesehatan.
"Satu, seluruh tim Indonesia yang berangkat ke Birmingham untuk mengikuti All England 2021 sudah melakukan dua kali vaksin. Dua, seluruh tim Indonesia sudah mengikuti protokol kesehatan dan telah melakukan Swab PCR H-1 sebelum keberangkatan kami ke Birmingham," tulis Praveen.
Lebih lanjut Praveen menerangkan skuad Indonesia mengikuti semua prokes saat tiba di Inggris. Hasil tes swab PCR para pemain dan ofisial juga dinyatakan negatif.
"Tiga, setelah kami tiba di Crowne Plaza Birmingham City Centre Hotel, seluruh tim Indonesia juga sudah mengikuti aturan dari BWF untuk melakukan Swab PCR. Sebelum All England dimulai, ada beberapa tim dari negara lain yang mendapatkan hasil positive dari Swab PCR awal. Namun, setelah dilakukan test ulang dan diperoleh hasil negative, mereka diperbolehkan mengikuti pertandingan," tulis Praveen.
"Empat, pada hari pertama [17 Maret 2021], saat sebagian pemain Indonesia sudah/sedang melangsungkan game dan ada juga yang masih menunggu match. Kami mendapatkan kabar ini, tim Indonesia [medis, physiotherapist, dan beberapa atlet yang sedang cooling down] dipaksa keluar dari arena untuk kembali ke hotel tanpa menggunakan akses yang disediakan," tulis Praveen.
Terakhir Praveen menyatakan skuad badminton Indonesia mendapat informasi bahwa mereka harus menjalani isolasi karena dianggap melakukan kontak dengan orang yang positif Covid-19 di pesawat menuju Inggris.
"Lima, seperti yang telah diketahui dari berita yang beredar bahwa saat penerbangan tim Indonesia dari Istanbul menuju Birmingham terdapat salah satu penumpang yang terkena Covid-19. Ada tim dari Turki yang satu pesawat juga dengan kami, tetapi pemain tersebut tetap bisa mengikuti pertandingan," tulis Praveen.
Pemain Turki yang dimaksud Praveen adalah Neslihan Yigit. Pemain tunggal putri Turki itu kemudian dinyatakan walkover sebelum babak kedua All England 2021 hari ini, Kamis (18/3).
"Hal ini mungkin tidak akan terjadi apabila BWF menerapkan sistem bubble sebelum All England 2021 diselenggarakan," tulis Praveen.
(har/har/nva)