Saksi Ahli: Aprilia Punya Penis dan Tak Pernah Haid
Saksi ahli perubahan identitas Aprilia Manganang, Kol. dr. Guntoro, menyatakan Aprilia sebagai laki-laki karena memiliki penis dan tidak pernah haid atau menstruasi.
Dalam sidang perdata penetapan perubahan nama dan status jenis kelamin Aprilia yang digelar secara virtual di Pengadilan Negeri Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat (19/3) pagi, Guntoro mengungkap hasil pemeriksaan terhadap mantan atlet voli putri Indonesia tersebut.
"Pada 9 Februari, Aprilia datang memeriksakan dirinya. Saya periksa mulai dari keadaan umum penampilan. Saya buka pakaian saya amati posturnya cenderung laki-laki, dada bidang, pinggul tidak besar, payudara rata, jadi secara umum postur laki-laki," ujar Guntoro.
"Kemudian saya khususkan ke genitalia, di situ saya dapati ada penisnya dengan ukuran lebih kecil dari normal, 4 cm panjang, diameter hampir 2 cm. Saya dapatkan kantong buah zakar/testis dua, kanan-kiri, kemudian saluran kencing tek terdapat dalam ujung penis, tapi berada di bawah kantong kemaluan buah zakar. Secara fisik saya diagnosis sebagai hipospadia," ucap Guntoro.
Guntoro menjelaskan penyakit hipospadia yang dialami Aprilia bertipe skrotalis. Guntoro mengatakan Aprilia harus buang air kecil dengan jongkok karena memiliki lubang saluran penis di bawah.
"Jadi pemohon [Aprilia] sejak kecil buang air kecil karena urine keluar dari bawah, jadi harus jongkok. Ini yang oleh orang tua menandakan dia wanita. Semakin membuat dugaan orang tua memutuskan dia wanita. Organ genital tidak khas organ laki-laki cara jelas, kencing jongkok, keluarga menganggap dia perempuan," ucap Guntoro.
"Aprilia tidak pernah haid atau menstruasi. Jadi dia tidak punya rahim. Setelah pemeriksaan fisik, dilanjutkan pemeriksaan untuk memperkuat dengan MRI, memeriksa organ dalam, rongga panggul, dan di situ tidak ditemukan rahim indung telur atau vagina, malah menemukan prostat yang hanya dimiliki laki-laki. Dari pemeriksaan MRI dipastikan kantong buah zakar ada buah zakar. Yg menunjukkan dia laki-laki," sambung Guntoro.
Guntoro kemudian tim dokter RSPAD Gatot Soebroto sudah melakukan operasi untuk memperbaiki saluran kencing dan meluruskan penis Aprilia yang bengkok, kemudian membuat lubang saluran di ujung penis. Aprilia juga akan menjalani operasi kedua agar bisa buang air kecil dari ujung penis pada 4-6 bulan ke depan.
Aprilia sendiri mengajukan perubahan identitas menjadi laki-laki dan mengubah nama dalam sidang perdata. Aprilia mengajukan nama baru Aprilio Perkasa Manganang.
(ttf/ttf/har)