6. Apakah Mandalika Racing Team Indonesia punya rencana mendirikan tim sendiri seperti Sepang Internasional Circuit (SIC) yang sekarang punya tim di Moto3 hingga MotoGP?
Tentunya kita punya tujuan yang paling prestisius di MotoGP. Jika 2021 ini kita mampu mencapai Top 3 itu kami langsung minta ke Dorna untuk disiapkan slot grid kepada tim Pertamina Mandalika untuk bisa tampil di MotoGP. Dan Dorna sudah menyatakan bahwa 2022 akan membuka slot grid baru.
7. Sejauh mana Anda melihat kemampuan para pembalap Indonesia saat ini?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya pembalap kita ini nyalinya sudah cukup bagus tinggal kita melakukan pembinaan pelatihan untuk skillnya. Selain itu pun dibutuhkan satu tim yang solid. Kalau ini di kolaborasikan semua saya kira kita mampu mencapai yang terbaik di dunia.
8. Dalam beberapa musim terakhir pembalap Indonesia selalu kesulitan di ajang Moto2? Menurut Anda apa masalah yang dihadapi para pembalap Indonesia?
Waktu itu memang saya lihat belum ada keberpihakan yang maksimal dari beberapa stakeholder. Nah, oleh karena itu kami ingin membangun satu tim yang kuat sehingga hal-hal yang seperti itu bisa kami atasi dengan baik. Termasuk juga jika nanti berprestasi negara harus memberi reward terhadap kita.
9. Bagaimana Anda melihat masa depan pembalap Indonesia, apakah kita bisa melihat pembalap Indonesia di MotoGP dalam beberapa tahun ke depan? Lewat tim Mandalika mungkin?
Prediksi kami ya paling tidak tiga tahun lagi. Kenapa saya katakan itu, karena tahun ini kami di MotoGP [Grand Prix] jadi tidak ada yang mustahil kita ke sana. Kita tujuannya sampai ke sana, harus rider asli dari Indonesia.
10. Pembentukan tim ini ada rasa iri lihat Hafiz Syahrin melejit di Malaysia bersama Petronas Yamaha?
Kalau dikatakan iri, bisa juga. Tapi itu iri yang positif ya. Bisa menjadi motivasi dari kita semua untuk bisa melebihi mereka.
11. Untuk membuat tim MotoGP sejauh mana kebutuhan pendanaan? Berapa dana yang dibutuhkan untuk satu musim di MotoGP?
Enggak jauh juga, tergantung tahun ini. Misalnya jika kita mampu mencapai Top 3 saja, itu bisa dibukakan slot grid sama Dorna.
Tentu peran pemerintah, peran perusahaan swasta memang kita harapkan dapat memberi dukungan penuh sehingga bisa tercapai pembalap andal dari negara kita. Kisarannya sekitar 5 juta euro satu musim, sudah sama pembalap.
12. Pakai nama Mandalika Racing Team untuk angkat nama sirkuit kita juga?
Ya. Jadi membuat nama ini menjadi Mandalika itu dari tim kami juga agak alot lah. Ada yang meminta namanya Indonesia langsung. Tapi saya putuskan karena kita ingin mengangkat nama daerah wisata kita menjadi nama sirkuit, sehingga saya putuskan kita namakan Mandalika Racing Team. Karena di sana dibangun sirkuit di Mandalika.
13. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang Mandalika Racing Team Indonesia?
Jangka pendek yang penting kita bisa masuk dulu di Motor Grand Prix. Untuk jangka panjangnya kami membentuk namanya MRA Mandalika Racing Academy, di situlah nanti kami melatih, membina sejak dini rider-rider kita. Membina secara berjenjang dan berkesinambungan. Kami harapkan selama Sirkuit Mandalika itu tetap ada, selama itupun pembinaan berlanjut.
Tentunya MRA nanti tidak gratis ya, karena dunia balap motor ini boleh dikata juga dunia yang high cost, jadi tentu ada mungkin yang bisa digratiskan ada juga yang harus dibayar. MRA ini kita harapkan bisa mencapai hal-hal yang mendunia.
14. Membangun tim bukan hanya soal pembalap, tapi juga tim teknis, mekanik. Ada pembicaraan ke arah sana?
Jadi selain kita membina para rider tentu kita juga melatih tim mekanik. Karena tim mekanik juga merupakan salah satu unsur di tim yang membuat kesolidan para pembalap bisa tampil lebih baik.
Saya minta ke seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan supaya di 2023 kita sudah punya pembalap asli Indonesia tampil di MotoGP.
(ttf/har)