Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Mandalika Racing Team Indonesia, Muhammad Rapsel Ali, memiliki target ambisius di ajang balap motor Grand Prix. Setelah memulai debut di Moto2 musim ini, Mandalika Racing berambisi membentuk tim untuk tampil di MotoGP mulai 2023.
Rapsel Ali meyakini Indonesia punya sumber daya dan talenta untuk tampil di kelas MotoGP. Kehadiran Mandalika Racing Team Indonesia yang tampil di Moto2 2021 bersama SAG Team bisa menjadi momen penting untuk mewujudkan ambisi tampil di ajang MotoGP.
Dalam wawancara eksklusif bersama CNNIndonesia.com, Rapsel Ali mengungkap alasan memilih tampil di Moto2 bersama SAG Team, pemilihan Thomas Luthi dan Bo Bendsneyder, hingga rencana ke MotoGP:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut wawancara CNNIndonesia.com dengan Ketua Mandalika Racing Team Indonesia Muhammad Rapsel Ali:
1. Bisa diceritakan bagaimana kronologi kerja sama antara Mandalika Racing Team Indonesia dengan SAG hingga membentuk tim di Moto2 2021?
Awalnya kami menyurat ke Dorna untuk bisa ikut langsung mendapat slot grid di Moto2. Tapi karena di Dorna sangat ketat jadi untuk dibuka slot grid yang baru, Dorna menyarankan kami untuk berkolaborasi dengan tim yang ada.
 Bo Bendsneyder menjadi salah satu andalan Pertamina Mandalika SAG di Moto2 2021. (Arsip Mandalika Racing Team SAG) |
Kebetulan ada tim yang kami lihat sangat berprestasi yaitu SAG Racing Team. Karena itu kami membuka lobi-lobi kepada SAG Racing Team dan alhamdulillah responsnya sangat baik karena Indonesia dianggap merupakan pasar otomotif dan telah membangun Sirkuit Mandalika Street. Itu yang menjadi awal dari kerja sama kami dengan SAG Racing Team.
2. Kenapa SAG Team?
SAG ini setelah kami pelajari merupakan tim Moto2 yang sudah berdiri sejak 2005 jadi sudah sangat berpengalaman di Grand Prix.
Waktu itu saya kurang tahu persis ada persoalan apa antara SAG dengan tim Malaysia, One Xox, tapi kami tidak terlalu tahu sehingga SAG menerima kami dengan baik.
3. Sejauh mana kerja sama Mandalika Racing Team Indonesia dengan SAG? Berapa lama kontrak? Apakah mahal?
Kalau kontrak kami dengan SAG itu mulai tiga tahun sejak 2021, 2022 sampai 2023.
Untuk membangun suatu tim yang solid, internasional pastinya memang membutuhkan biaya yang besar. Berapa nilai kontraknya nanti saya jawab internal saja.
4. Bagaimana latar belakang pemilihan Thomas Luthi dan Bo Bendsneyder sebagai pembalap? Karena sebelumnya sempat muncul kabar Dimas Ekky menjadi salah satu pembalapnya.
Awalnya memang kami mendorong Dimas Ekky untuk ikut dalam balapan Moto2. Tapi karena Dimas dianggap vakum selama setahun sehingga Dorna menyarankan untuk mengikuti kelas di bawah Grand Prix, yaitu CEV Team Moto2 dan sudah terdaftar Dimas di Kejuaraan Eropa tersebut.
 Dimas Ekky diharapkan bisa tampil di Moto2 musim depan. (CNN Indonesia/Tri Wahyuni) |
Luthi dan Mas Bo itu atas koordinasi antara kami, SAG dan Dorna, sehingga kedua pembalap itu yang dianggap mumpuni untuk menjadi pembalap andalan kami di Moto2.
Nah, Bo ada darah Indonesia juga salah satu yang menjadi pilihan dari kami bersama SAG karena Mas Bo ini merupakan berdarah Indonesia. Bo sangat tahu tentang tim ini tim Indonesia.
Mas Bo sangat happy bisa bergabung dengan tim SAG ini, karena Mas Bo fasih berbahasa Indonesia. Karena ternyata di rumahnya itu mereka menggunakan bahasa Indonesia. Kami kontak-kontakan langsung pakai bahasa Indonesia dengan Mas Bo.
5. Berapa lama target Mandalika Racing Team Indonesia untuk menaruh pembalap Indonesia dalam tim?
Dimas Ekky kita harapkan di CEV Moto2 ini bisa mencapai lima besar. Kalau misalnya Insya Allah Dimas Ekky bisa top 5 langsung bisa dapat slot grid di Moto2 2022.
Dimas Ekky sebenarnya sudah terbukti pernah podium di CEV Moto2 sehingga kita harapkan tahun ini bisa podium dan top 5 hasilnya, sehingga tahun depan sudah bisa ikut di Moto2.
6. Apakah Mandalika Racing Team Indonesia punya rencana mendirikan tim sendiri seperti Sepang Internasional Circuit (SIC) yang sekarang punya tim di Moto3 hingga MotoGP?
Tentunya kita punya tujuan yang paling prestisius di MotoGP. Jika 2021 ini kita mampu mencapai Top 3 itu kami langsung minta ke Dorna untuk disiapkan slot grid kepada tim Pertamina Mandalika untuk bisa tampil di MotoGP. Dan Dorna sudah menyatakan bahwa 2022 akan membuka slot grid baru.
7. Sejauh mana Anda melihat kemampuan para pembalap Indonesia saat ini?
Sebenarnya pembalap kita ini nyalinya sudah cukup bagus tinggal kita melakukan pembinaan pelatihan untuk skillnya. Selain itu pun dibutuhkan satu tim yang solid. Kalau ini di kolaborasikan semua saya kira kita mampu mencapai yang terbaik di dunia.
8. Dalam beberapa musim terakhir pembalap Indonesia selalu kesulitan di ajang Moto2? Menurut Anda apa masalah yang dihadapi para pembalap Indonesia?
Waktu itu memang saya lihat belum ada keberpihakan yang maksimal dari beberapa stakeholder. Nah, oleh karena itu kami ingin membangun satu tim yang kuat sehingga hal-hal yang seperti itu bisa kami atasi dengan baik. Termasuk juga jika nanti berprestasi negara harus memberi reward terhadap kita.
 Ketua Mandalika Racing Team Indonesia Muhammad Rapsel Ali yakin pembalap Indonesia bisa bersaing di MotoGP. (CNN Indonesia/ Aulia Bintang) |
9. Bagaimana Anda melihat masa depan pembalap Indonesia, apakah kita bisa melihat pembalap Indonesia di MotoGP dalam beberapa tahun ke depan? Lewat tim Mandalika mungkin?
Prediksi kami ya paling tidak tiga tahun lagi. Kenapa saya katakan itu, karena tahun ini kami di MotoGP [Grand Prix] jadi tidak ada yang mustahil kita ke sana. Kita tujuannya sampai ke sana, harus rider asli dari Indonesia.
10. Pembentukan tim ini ada rasa iri lihat Hafiz Syahrin melejit di Malaysia bersama Petronas Yamaha?
Kalau dikatakan iri, bisa juga. Tapi itu iri yang positif ya. Bisa menjadi motivasi dari kita semua untuk bisa melebihi mereka.
11. Untuk membuat tim MotoGP sejauh mana kebutuhan pendanaan? Berapa dana yang dibutuhkan untuk satu musim di MotoGP?
Enggak jauh juga, tergantung tahun ini. Misalnya jika kita mampu mencapai Top 3 saja, itu bisa dibukakan slot grid sama Dorna.
Tentu peran pemerintah, peran perusahaan swasta memang kita harapkan dapat memberi dukungan penuh sehingga bisa tercapai pembalap andal dari negara kita. Kisarannya sekitar 5 juta euro satu musim, sudah sama pembalap.
12. Pakai nama Mandalika Racing Team untuk angkat nama sirkuit kita juga?
Ya. Jadi membuat nama ini menjadi Mandalika itu dari tim kami juga agak alot lah. Ada yang meminta namanya Indonesia langsung. Tapi saya putuskan karena kita ingin mengangkat nama daerah wisata kita menjadi nama sirkuit, sehingga saya putuskan kita namakan Mandalika Racing Team. Karena di sana dibangun sirkuit di Mandalika.
13. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang Mandalika Racing Team Indonesia?
Jangka pendek yang penting kita bisa masuk dulu di Motor Grand Prix. Untuk jangka panjangnya kami membentuk namanya MRA Mandalika Racing Academy, di situlah nanti kami melatih, membina sejak dini rider-rider kita. Membina secara berjenjang dan berkesinambungan. Kami harapkan selama Sirkuit Mandalika itu tetap ada, selama itupun pembinaan berlanjut.
Tentunya MRA nanti tidak gratis ya, karena dunia balap motor ini boleh dikata juga dunia yang high cost, jadi tentu ada mungkin yang bisa digratiskan ada juga yang harus dibayar. MRA ini kita harapkan bisa mencapai hal-hal yang mendunia.
14. Membangun tim bukan hanya soal pembalap, tapi juga tim teknis, mekanik. Ada pembicaraan ke arah sana?
Jadi selain kita membina para rider tentu kita juga melatih tim mekanik. Karena tim mekanik juga merupakan salah satu unsur di tim yang membuat kesolidan para pembalap bisa tampil lebih baik.
Saya minta ke seluruh masyarakat Indonesia untuk mendoakan supaya di 2023 kita sudah punya pembalap asli Indonesia tampil di MotoGP.