Manchester City berhasil mengalahkan Paris Saint-Germain di leg pertama semifinal Liga Champions. Man City kini mulai dinaungi keberuntungan dalam upaya mengejar mimpi juara Liga Champions.
Sejak Manchester City menjelma jadi tim elite Eropa sejak kedatangan Sheikh Mansour. Meski bisa menguasai Liga Inggris, Man City masih kesulitan mewujudkan mimpi untuk juara Liga Champions.
Dari musim ke musim, Man City selalu gigit jari bila berbicara tentang mimpi juara Liga Champions. Setelah sempat masuk semifinal di era Manuel Pellegrini, mimpi Man City untuk juara Liga Champions makin membara di tangan Pep Guardiola.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun nyatanya, Guardiola justru harus tiga kali menyaksikan Man City terhenti di babak perempat final. Barulah di musim ini Guardiola berhasil mematahkan tren buruk tersebut dengan menjejakkan kaki di semifinal.
Masuk semifinal Liga Champions adalah peningkatan capaian dari musim lalu namun jelas tak berarti apa-apa karena hanya trofi juara yang akan dikenang selamanya. Guardiola menyatakan bahwa pemain harus menikmati pertandingan semifinal dan tak terlalu berpikir banyak hal, namun hati kecil Guardiola dan seluruh pemain Man City tentu selalu berpikir untuk menjadi juara.
Di duel lawan PSG, Man City mampu mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 2-1. Kevin De Bruyne dan Riyad Mahrez mencetak gol kemenangan Man City di babak kedua usai mereka lebih dulu tertinggal lewat gol Marquinhos di babak pertama.
![]() |
Merujuk pada proses gol De Bruyne dan Mahrez, jelas ada keberuntungan di dalamnya. Dalam gol De Bruyne, pemain asal Belgia itu awalnya berupaya mengirim umpan ke kotak penalti.
Umpan De Bruyne tidak bisa disambut rekan-rekannya di kotak penalti tetapi malah meluncur masuk ke pojok kiri gawang tanpa bisa dihentikan oleh Keylor Navas.
Tujuh menit kemudian, giliran Mahrez yang mendapat keberuntungan. Tendangan bebas Mahrez melesat masuk ke gawang dengan melewati celah yang terbuka antara Leandro Paredes dan Persnel Kimpembe. Andai Paredes dan Kimpembe melompat dengan benar, tendangan Mahrez bakal membentur pagar betis.
Gol Man City memang berbau keberuntungan namun 'The Citizens' tidak hanya berpangku tangan menunggu Dewi Fortuna datang.
Man City terus berusaha menekan dengan agresif di sepanjang babak kedua. Mereka seolah menggoda Dewi Fortuna untuk jatuh cinta hingga pada akhirnya berpihak pada mereka.
Skema dan cara main Man City di babak kedua benar-benar tidak bisa membuat PSG lepas dari tekanan. Neymar yang punya kemampuan individu tinggi pun tidak bisa menolong PSG keluar dari kesulitan.
![]() |
Sedangkan Kylian Mbappe sudah terdiam duduk manis dikawal ketat oleh lini belakang yang dikomandoi oleh Ruben Dias.
Man City bisa pulang dengan senyum menghias wajah mereka. Kemenangan 2-1 di Parc des Princes membuat mereka kini telah membuka pintu lebar ke final Liga Champions.
Bila ada hal yang harus disesali oleh Man City, mungkin hanyalah ketidakmampuan mereka mencetak gol tambahan saat PSG harus bermain dengan 10 orang di pengujung pertandingan.