Hal lain yang membuat Man City terlihat lebih menakutkan musim ini adalah mental bertanding mereka yang makin berkembang dibandingkan musim-musim sebelumnya bersama Pep Guardiola.
Di musim ini, Man City menjelma jadi tim yang lebih solid dan sulit ditaklukkan. Hal ini kemungkinan besar tak lepas dari cara Man City melakoni awal musim di Liga Inggris.
Bila biasanya Man City mulus melaju di Liga Inggris di awal musim, kali ini hal tersebut tidak terjadi pada 'The Citizens'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Man City mengawali awal musim dengan rentetan hasil buruk sebelum akhirnya menjelma menjadi tim yang solid dan akhirnya sulit ditaklukkan.
![]() |
Masalah-masalah Man City di awal musim seperti ketiadaan striker [Sergio Aguero cedera, Gabriel Jesus kurang memuaskan] mulai bisa diatasi. Salah satu solusinya adalah memainkan Kevin De Bruyne atau Phil Foden sebagai false nine.
Masalah lain, yaitu masalah klasik Man City berupa rapuhnya lini belakang bisa diatasi dengan baik oleh skuad Guardiola musim ini.
Guardiola akhirnya menemukan kombinasi kokoh John Stones dan Ruben Dias yang bisa jadi tembok tebal di lini belakang. Ketangguhan lini belakang kini jadi salah satu senjata dan titik kekuatan Man City, setelah di musim-musim sebelumnya hal itu justru jadi titik lemah mereka.
Meski tertatih-tatih di paruh pertama kompetisi, Man City bisa tampil sebagai tim yang matang dan lebih dewasa dari segi mental ketika kompetisi masuk ke paruh kedua yang merupakan titik krusial. Hal itu terjadi karena mereka sudah melalui fase sulit yang justru jadi motivasi untuk meningkatkan
Terbukti, Man City sempat bertahan di empat kompetisi sebelum akhirnya dikalahkan Chelsea di semifinal Piala FA.
Di Liga Champions, Man City juga bisa keluar dari tekanan ketika sempat tertinggal 0-1 oleh Borussia Dortmund di leg kedua perempat final. Man City mencetak dua gol balasan dan menang 2-1 di markas Dortmund sekaligus agregat 4-2 secara keseluruhan.
Kini, satu trofi sudah mereka genggam yaitu Piala Liga. Gelar Liga Inggris juga sudah hampir pasti ada di genggaman. Dengan demikian, fokus mereka benar-benar bisa diarahkan sepenuhnya ke Liga Champions.
Kemenangan di Parc des Princes sudah membuat satu kaki Man City ada di final Liga Champions. Berkaca pada kegagalan-kegagalan di musim lalu, Kevin De Bruyne tidak akan besar kepala dengan hasil di leg pertama dan bakal terus waspada hingga tiket final mereka dekap pada akhir laga leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Etihad.
(sry)