Alasan Arema Tunjuk Almeida Sebagai Pelatih

Arema FC menjelaskan alasan manajemen merekrut pelatih asal Portugal, Eduardo Almeida sebagai juru taktik anyar Singo Edan untuk mengarungi musim kompetisi Liga 1 2021/2022.

Almeida diperkenalkan secara resmi sebagai pelatih ke hadapan publik pada Kamis (20/5). Pelatih 43 tahun itu dikontrak untuk menangani Arema FC selama satu musim kompetisi ke depan.

Meskipun punya catatan kurang baik bersama klub sebelumnya, Semen Padang yang harus terdegradasi di 2019, hal itu tidak membuat Arema meragukan Almeida. Ada alasan lain yang membuat Arema FC tertarik merekrut Almeida.

"Alasannya, alhamdulillah mungkin jodoh. Jangan dilihat posisi terakhir [Almeida] di Semen Padang, tapi statistiknya," kata Media Officer Arema FC, Sudarmadji kepada CNNIndonesia.com, Kamis (20/5) malam.

Soal target, Sudarmadji menyebut manajemen berharap Arema bisa berprestasi mengarungi musim Liga 1 2021/2022 bersama Almeida. Prestasi itu dapat dilihat dari peningkatan kualitas tim baik secara skill, fisik, dan mental.

"Kualitas tim ujung-ujungnya kompetisi berprestasi. Kami percaya pada proses saja. Tim ini dibentuk untuk menang, semoga bisa berprestasi," ujarnya.

[Gambas:Instagram]

Sementara itu Almeida mengaku senang bisa menerima tantangan besar untuk menangani Arema FC. Ia juga sudah siap untuk langsung memimpin latihan setelah menjalani karantina mandiri setibanya di Indonesia.

Almeida juga menjelaskan posisinya yang membuat Semen Padang harus terdegradasi dari Liga 1 2019 yang akhirnya membuat keraguan di mata Aremania.

"Saya datang ke Semen Padang di putaran kedua setelah berjalan selama 16 pertandingan dengan total 21 atau 23 poin. Sebenarnya saya mendapatkan hasil positif di putaran kedua bersama Semen Padang, sebab poin klub buruk di putaran pertama dan saya harus perbaiki itu. Saya tidak ingin bicara masa lalu. Tapi saya coba membandingkan dengan Arema yang hanya mendapatkan 19 poin selama di putaran kedua," jelas Almeida saat perkenalan tim.

Soal pemain, Almeida menjelaskan konsepnya pelatih dan manajemen serta tim kepelatihan akan memilih secara bersama-sama. Meski begitu, ia enggan untuk membicarakan pemilihan pemain karena dianggap masih terlalu dini.

"Terlalu dini bicara pemain baru. Itu normal, saya akan menganalisis tim, khususnya di Piala Menpora. Saya akan bekerja profesional, tidak ada paksaan pemain baru."

"Saya tahu banyak pemain,  analisis tim apa yang kami butuhkan dan tidak, apa kekuatan dan kelemahan. Sekarang terpenting analisis dan memahami tim ini dan membuat keputusan terbaik buat tim di liga," ujarnya.