Cerita Mendiang Alfred Riedl soal Perang Palestina-Israel

CNN Indonesia
Kamis, 20 Mei 2021 14:51 WIB
Mantan pelatih Timnas Indonesia, mendiang Alfred Riedl memiliki sedikit pengalaman tentang peperangan yang terjadi antara Palestina dan Israel.
Mendiang Alfred Riedl pernah merasakan suasana perang Palestina dengan Israel. (AFP PHOTO / HOANG DINH NAM)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan pelatih Timnas Indonesia, mendiang Alfred Riedl memiliki sedikit pengalaman tentang peperangan yang terjadi antara Palestina dan Israel.

Sebelum melatih Tim Merah Putih pada 2010, Riedl lebih dahulu menukangi timnas Palestina pada 2004 hingga 2005. Tugas besar Riedl di timnas Palestina terjadi pada Kualifikasi Piala Dunia 2006 zona Asia.

Sayangnya, perang Palestina dengan Israel membuat The Fedayeen, julukan timnas Palestina harus melakoni Kualifikasi Piala Dunia 2006 di Qatar pada 2004 silam. Pemusatan latihan pun dipindah ke Mesir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jelang kualifikasi itu, Palestina krisis pemain. Hanya 11 pemain yang siap sebelum menghadapi Uzbekistan. Satu minggu berikutnya, jumlah pemain makin berkurang karena cedera, hanya tersisa 6 orang.

Perjuangan timnas Palestina di bawah asuhan Alfred Riedl tidak mudah. Sebanyak 10 pemain mereka kesulitan melewati perbatasan Rafah yang dikendalikan Israel di Jalur Gaza.

Selama dua pekan para pemain itu tertahan. Sampai akhirnya, hanya lima yang diizinkan melintas dan bergabung dengan timnas. Itu juga berkat diplomasi antara Asosiasi Sepak Bola Palestina, FIFA, dan pihak berwenang Israel.

Tantangan yang dihadapi Riedl selama menangan timnas Palestina tidak mudah. Di luar perang Israel dengan Palestina, Riedl tidak dibekali pemain yang lahir dari kompetisi domestik.

[Gambas:Video CNN]

Kandang mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2006 di Qatar, berjarak 1.500 kilometer dari Yerusalem dan hanya disaksikan beberapa pengungsi Palestina.

Tidak hanya itu, sejumlah pemain timnas Palestina juga memiliki tekanan mental yang berat dalam Kualifikasi Piala Dunia. Striker Ziyad Al-Kord mengetahui rumahnya di Gaza dihancurkan pasukan keamanan Israel. Begitu juga dengan Taysir Amer yang kehilangan harta benda setelah keluarganya meninggalkan rumah di Qalqilya.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

"Saya menyebut mereka pahlawan kecil saya," ujar Riedl dikutip dari Guardian.

"Yang dari Tepi Barat dan Gaza sering meninggalkan seorang istri dan tiga atau empat anak dan situasi yang sangat berbahaya. Sebagai seorang ayah, saya rasa, saya tidak bisa melakukan itu. Ketakutan selalu ada tetapi orang-orang ini terus kembali," ucap Riedl menambahkan.

Riedl Panggil Pemain Diaspora Palestina

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER