ANALISIS

Tuchel dan Magis Formasi 3-4-2-1 di Chelsea

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Senin, 31 Mei 2021 10:46 WIB
Pilihan Thomas Tuchel memainkan formasi 3-4-2-1 di Chelsea selaras dengan komposisi pemain yang ada di skuad The Blues.
N'Golo Kante jadi sosok vital di lini tengah Chelsea. (Pool via REUTERS/CARL RECINE)

Dalam pola 3-4-2-1, Tuchel menempatkan dua pemain sebagai gelandang jangkar. Posisi itu dimiliki oleh N'Golo Kante dan Jorginho. Chelsea juga masih punya sosok Mateo Kovacic dan Billy Gilmour untuk posisi gelandang tengah.

Kecermatan Kante dan ketenangan Jorginho sangat membantu Chelsea menguasai pola permainan dan memutus serangan lawan.

Dalam duel lawan Manchester City, peran Kante dan Jorginho membuat 'The Citizens' minim peluang sepanjang pertandingan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raheem Sterling dan kawan-kawan benar-benar dibuat tak bisa menyesali kekalahan di final Liga Champions karena secara kualitas permainan mereka memang di bawah Chelsea. Manchester City bahkan dipaksa memainkan umpan-umpan panjang karena umpan-umpan pendek keahlian mereka benar-benar diredam oleh Kante dan kawan-kawan.

Di lini depan, Tuchel memilih dua gelandang serang untuk menyokong satu penyerang. Mason Mount, Kai Havertz, Christian Pulisic, Timo Werner dan Hakim Ziyech adalah nama-nama yang bisa dijadikan opsi oleh Tuchel mengisi pos dua gelandang serang. Chelsea juga masih punya Callum Hudson-Odoi.

Untuk posisi penyerang, Tuchel terkadang menempatkan Timo Werner atau Kai Havertz yang punya pergerakan lebih luas demi mengacaukan konsentrasi lini belakang.

Chelsea's Timo Werner reacts during the English Premier League soccer match between West Ham United and Chelsea at London Stadium, London, England, Saturday, April 24, 2021. (AP Photo/Alastair Grant, Pool)Timo Werner punya peran bagus dalam skema permainan namun belum bisa tajam dari segi torehan gol. (AP/Alastair Grant)

Gol Havertz adalah bukti ampuh pilihan Tuchel. Bek Man City terpancing oleh pergerakan Timo Werner sehingga Havertz bisa lepas dari kawalan lini belakang 'The Citizens'.

Andai Tuchel butuh penyerang murni, Tuchel bisa memainkan Olivier Giroud. Penyerang veteran Prancis itu punya peran penting ketika mencuri gol kemenangan Chelsea di markas Atletico Madrid. Chelsea juga masih punya Tammy Abraham yang bahkan tidak masuk dalam daftar 23 nama untuk final Liga Champions.

Dalam perjalanan selama setengah musim bersama Chelsea, Tuchel telah membuktikan bahwa 'The Blues' punya kedalaman skuat yang mumpuni dan bisa menunjang formasi 3-4-2-1 yang diterapkan oleh Tuchel, lengkap dengan pemain-pemain pengganti yang kualitasnya tak jauh berbeda.

Dengan usia skuad yang relatif masih muda, Chelsea mampu melalui transisi usai era Eden Hazard dengan sangat baik. Waktu yang bertambah bakal membuat Tuchel makin mengenal Chelsea dan mengeluarkan potensi yang lebih baik dari yang telah ia lakukan sejau ini.

Namun bukan berarti komposisi skuad Chelsea saat ini sudah sempurna. Chelsea masih butuh tambahan pemain, terutama yang berstatus striker murni.

Karena itulah nama Harry Kane dan Romelu Lukaku masuk dalam bursa transfer Chelsea musim mendatang.

Andai Chelsea punya striker sekelas Lukaku atau Kane, variasi formasi yang dimiliki Tuchel akan makin komplet karena mereka bakal punya mesin gol yang sangat buas, satu-satunya yang tidak terlihat di Chelsea musim ini.

Dengan demikian, Tuchel punya kesempatan bagus untuk membawa Chelsea memasuki era emas dengan meraup banyak gelar baik di domestik maupun Eropa.



(jun)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER