Superbike Mandalika 2021 Digelar dengan Sistem Bubble

CNN Indonesia
Kamis, 03 Jun 2021 01:23 WIB
Superbike Mandalika 2021 digelar dengan Sistem Bubble. (Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut World Superbike 2021 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) akan digelar dengan sistem bubble.

Sirkuit Mandalika bakal menjadi tuan rumah balapan seri ke-11 dari 13 seri Superbike pada 12-14 November 2021, sebelum nantinya akan menggelar balapan MotoGP pada Maret 2022.

Dalam penyelenggaraan Superbike 2021 di Sirkuit Mandalika, sistem bubble bakal diterapkan karena masih dalam situasi pandemi Covid-19. Teknisnya, meminta kehadiran peserta lima hari lebih awal sebelum latihan perdana digelar untuk menjalani karantina.

Selain itu, peserta yang datang juga diwajibkan berstatus sudah divaksin oleh enam vaksin yang telah disetujui World Health Organization (WHO). Sebelum keberangkatan peserta juga dilengkapi tes PCR dengan hasil negatif dan melakukan testing berkala selama menjalani karantina.

"Arahan Pak Presiden meski antusiasme tinggi, tapi penyelenggaraan harus menerapkan protokol kesehatan ketat dan disiplin baik untuk atlet, ofisial crew dan penonton."

"Dengan konsep bubble ini event internasional yang membuktikan bahwa Indonesia dapat menyelenggarakan event besar olahraga dengan mengacu prokes yang ketat dan disiplin," ujar Sandiaga Uno usai Rapat Terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (2/6).

Rencananya, akan ada 24 atlet dari mancanegara yang akan bertanding jelang penutupan seri World Superbike 2021 tersebut. Sandiaga Uno memperkirakan ada 20 ribu penonton per hari yang berpotensi untuk menyaksikan balapan bergengsi tersebut.

Menparekraf berharap ajang olahraga internasional yang digelar di Indonesia termasuk Superbike dan FIBA Asia Cup 2021 bisa membangkitkan semangat dan event lain ke depan. Hal itu juga sekaligus untuk membuktikan bahwa Indonesia mampu menggelar event internasional dalam kondisi pandemi Covid-19.

"Kehadiran penonton akan disesuaikan dengan data Covid-19 pada November nanti. Keputusan apakah dari kapasitas penonton yang beberapa hari itu 10-20 atau 30 persen ditentukan di akhir. Penonton juga akan dilakukan dengan sistem bubble melalui testing berjenjang dan dengan prokes yang ketat dan disiplin."

"Covid-19 memaksa kita untuk beradaptasi melakukannya dengan penuh konsekuensi secara totalitas untuk memastikan pengendalian Covid-19. Terakhir, ini diharapkan mampu menggeliatkan kembali baik perekonomian dan pariwisata dalam bingkai Covid-19," tutupnya.



(ttf/ttf/rhr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK