Tiga aspek itu menandakan Timnas Indonesia memang kalah kelas, kalah segalanya. Dari kualitas permainan, Vietnam tampak jelas lebih baik daripada Thailand yang ditahan imbang 2-2 oleh Timnas Indonesia, beberapa hari sebelumnya.
Intensitas permainan yang dibangun Que Ngoc Hai dan kawan-kawan begitu tinggi. Mereka bisa begitu cepat memindahkan bola dan jarang terjadi kesalahan operan yang dilakukan para pemain Vietnam.
Bahkan di babak kedua para pemain Vietnam memperlihatkan sisi lain yang cukup menarik. Anak asuh Park Hang Seo beberapa kali berani melakukan umpan satu dua tanpa melihat di dekat area kotak penalti Timnas Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:PSG Belum Menyerah Kejar Messi |
Umpan pendek yang dilakukan pemain Vietnam juga hampir selalu tepat sasaran. Saat mereka sudah unggul 3-0 atau 4-0, Vietnam bermain dengan mengandalkan penguasaan bola. Tim pengoleksi dua gelar Piala AFF itu memeragakan penguasaan bola yang begitu rapih yang sulit untuk direbut oleh para pemain Timnas Indonesia.
Maka wajar Vietnam bisa membukukan penguasaan bola mencapai 65 persen, berbanding 35 persen milik Timnas Indonesia. Vietnam juga menciptakan 13 peluang mencetak gol berbanding tiga peluang milik Indonesia.
Dari 13 peluang itu, 8 tepat sasaran dan empat di antaranya bisa berbuah gol. Sementara Timnas Indonesia hanya membuat satu tembakan tepat sasaran. Hal ini semakin menegaskan perbedaan level yang dimiliki kedua tim di laga tersebut.
Namun, kekalahan dengan skor mencolok itu agaknya bisa dimaklumi dengan situasi yang terjadi saat ini. Tim Garuda sedang berada di fase awal untuk menjadi tim yang diharapkan bisa bermain dan meraih hasil yang lebih baik di masa depan.
Timnas Indonesia sedang memulai era baru bersama Shin Tae Yong. Timnas Indonesia butuh waktu untuk berevolusi jadi tim yang bermain lebih baik dan meraih hasil yang juga lebih baik.
Pelatih asal Korea Selatan itu telah memutuskan untuk memanggil para pemain muda minim pengalaman demi memberikan jam terbang dan merasakan langsung betapa sulitnya bermain di level atas sepak bola Asia.
Apalagi, Timnas Indonesia baru menjalani laga kedua bersama Shin Tae Yong di turnamen kompetitif. Meskipun, pemilihan skuad muda minim pengalaman tentu tidak serta merta jadi pembenaran Timnas Indonesia boleh kalah telak dari Vietnam.
Baca juga:Timnas Indonesia Dibantai Vietnam 0-4 |
Kekalahan mencolok ini memperlihatkan Timnas Indonesia masih jauh dari apa yang diidamkan oleh pecinta sepak bola di tanah air. Masih ada begitu banyak kelemahan dan perlu banyak perbaikan yang wajib dilakukan oleh Shin Tae Yong untuk berada di level yang sama atau malah lebih baik dari Vietnam.
Satu hal yang juga patut diingat, Vietnam juga berproses untuk sampai ke tahap seperti sekarang. Park Hang Seo butuh waktu satu tahun sampai akhirnya bisa mengantarkan Vietnam jadi juara Piala AFF 2018 dan kemudian mengantarkan Timnas Vietnam U-23 juara SEA Games 2019.
(ptr)