Maka wajar banyak pihak yang memfavoritkan Belgia jadi yang terbaik dengan sederet catatan gemilang tersebut. Namun, pertanyaan muncul mengenai seberapa tangguh mental para pemain Belgia menyandang status tim favorit.
Secara individu, Belgia dihuni beberapa pemain yang punya mental juara. De Bruyne sudah meraih banyak gelar di Man City, begitu pula dengan Lukaku yang berhasil membawa Inter menghentikan dominasi Juventus di Liga Italia.
Namun, kehadiran para pemain itu tidak lantas menyurutkan pertanyaan terkait kesiapan mental Belgia untuk jadi juara. Apalagi, prestasi terbaik sang pelatih, Roberto Martinez hanya sebatas juara Piala FA bersama Wigan Athletic.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belgia juga bukan tim seperti Prancis, Italia, Portugal, Spanyol, atau Inggris. Tim-tim ini sudah terbiasa menyandang status tim favorit di setiap turnamen.
Sedangkan Belgia sebelumnya tidak lebih dari tim kuda hitam di tiap turnamen. Belgia pernah jadi runner up Piala Eropa, namun catatan itu diukir sudah sangat lama pada Piala Eropa 1980.
Status sebagai favorit juara bukan tidak mungkin akan membebani para pemain Belgia. Alhasil, para pemain De Rode Duivels berpotensi tidak bisa mengeluarkan performa terbaik di lapangan.
Jika ini yang terjadi maka itu merupakan sebuah sinyal buruk buat Belgia. Apalagi mereka sudah ditunggu oleh Rusia di laga pembuka yang berlangsung di Stadion Saint Petersburg.
Rusia bukan tim yang bisa dianggap enteng oleh Belgia. Saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, Rusia mampu melangkah hingga perempat final sebelum langkah mereka dihentikan oleh Kroasia lewat perpanjangan waktu.
Rusia juga memiliki pemain-pemain yang berbahaya seperti Aleksandr Golovin, kapten tim Artem Dzyuba, hingga pemain berpengalaman Yuri Zhirkov. Peran ketiga pemain ini akan krusial dalam upaya mereka mengejutkan Belgia di laga perdana.
Jika bisa melewati adangan Rusia dengan baik maka Belgia bisa lebih tenang menghadapi Denmark dan Finlandia. Namun, jika hasil melawan Rusia meleset dari perkiraan maka langkah Belgia bakal lebih berat dengan status tim favorit juara yang membebani mereka.
(har)