Christian Eriksen, Bintang Denmark yang Pingsan di Euro 2020

CNN Indonesia
Minggu, 13 Jun 2021 07:05 WIB
Christian Eriksen jadi salah satu bintang terbaik Denmark dalam satu dekade terakhir. (AP/Wolfgang Rattay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gelandang serang timnas Denmark, Christian Eriksen, pingsan pada pertengahan laga Denmark vs Finlandia di Euro 2020 (Euro 2021) di Stadion Parken, Kopenhagen, Sabtu (12/6) malam waktu Indonesia.

Eriksen tiba-tiba terjatuh di lapangan jelang babak pertama usai. Ia langsung mendapatkan perawatan dari medis sebelum dibawa ke rumah sakit.

Berdasarkan kabar terbaru, Eriksen sudah dalam keadaan stabil di rumah sakit. Hal itu diketahui dari pernyataan Federasi Sepak Bola Denmark (DBU). "Eriksen dalam keadaan sadar dan ada di Rigshospitalet untuk pemeriksaan lebih lanjut," bunyi pernyataan DBU.

Eriksen merupakan pemain kunci dalam tim asuhan Kasper Hjulmand. Eriksen peran penting sebagai pengatur serangan tim Dinamit.

Nama pemain berusia 29 itu pertama kali mencuat ke permukaan berkat performa mengesankan bersama Ajax Amsterdam dari 2010-2013. Bersama klub papan atas Belanda itu, Eriksen meraih tiga gelar juara Eredivisie.

s Christian Eriksen after he collapsed during the Euro 2020 soccer championship group B match between Denmark and Finland at Parken stadium in Copenhagen, Denmark, Saturday, June 12, 2021. (Friedemann Vogel/Pool via AP)" title="Denmark vs Finlandia" />Momen ketika Christian Eriksen dibawa ke rumah sakit. (AP/Friedemann Vogel)

Kinerja Eriksen yang bagus membuat Tottenham Hotspur memboyongnya dari Ajax tahun 2013. Total tujuh tahun Eriksen jadi tulang punggung tim London Utara tersebut.

Peran Eriksen begitu krusial di lini tengah Tottenham. Posisinya semakin sulit digantikan saat The Lilywhites diarsiteki Mauricio Pochettino. Ia bermain dalam 226 pertandingan selama tujuh musim dan turut andil dalam keberhasilan Tottenham jadi runner up di Liga Champions.

Eriksen gagal mempersembahkan gelar bergengsi untuk Tottenham karena kalah dari Liverpool di partai puncak. Setelah kegagalan itu, Eriksen memutuskan untuk mencari tantangan baru di Inter Milan.

Keputusan Eriksen bergabung dengan Inter awalnya tidak berjalan baik. Ia kesulitan mendapatkan tempat di tim inti La Beneamata yang diarsiteki Antonio Conte.

Namun, kerja keras yang ditunjukkan Eriksen membuahkan hasil. Memasuki pertengahan musim lalu, Eriksen rutin jadi pilihan utama Conte dan punya andil cukup besar dalam keberhasilan Inter merengkuh scudetto untuk kali pertama setelah 11 tahun.



(jal/ptr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK