Timnas Denmark seolah mendapatkan nyawa kedua di Euro 2020 (Euro 2021). Mereka pun bersiap untuk terus menunjukkan ledakan dahsyat di fase 16 besar saat jumpa timnas Wales, Sabtu (26/6).
Denmark mencatat sejarah sebagai tim nasional pertama yang bisa lolos ke fase knock out setelah menelan kekalahan di dua laga perdana. Keberhasilan Denmark mengalahkan Rusia dengan skor telak 4-1, plus 'pertolongan' Belgia yang menaklukkan Finlandia, membuat Denmark seolah selamat dari petaka dan hadir dengan 'nyawa kedua' di fase 16 besar.
Kisah perjuangan Denmark tak pelak serupa dengan kisah Christian Eriksen. Eriksen sempat kolaps dan bahkan denyut nadinya sempat hilang beberapa saat dalam duel Denmark vs Finlandia, namun kemudian Eriksen bisa selamat dari situasi darurat tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eriksen bahkan sudah selesai menjalani operasi dan telah pulang ke rumah.
Maju ke babak 16 besar, Denmark benar-benar tanpa beban dan justru punya kekuatan tambahan. Mereka sudah tak lagi memikirkan Eriksen yang kondisinya telah pulih. Simon Kjaer dan kawan-kawan justru kini makin termotivasi untuk memberikan hadiah bagi Eriksen dan juga rakyat Denmark yang memberikan dukungan penuh sejauh ini.
Dari segi jalur turnamen, Denmark juga bisa dibilang beruntung. Denmark hanya akan menghadapi Wales setelah menutup perjalanan di fase grup sebagai runner up. Di atas kertas, Wales bukan merupakan tim unggulan.
![]() |
Satu alasan lain, pendukung Denmark boleh hadir di Amsterdam sedangkan pendukung Wales tidak mendapat izin untuk menghadiri laga tersebut. Kehadiran pendukung Denmark tentu bakal jadi tambahan kekuatan tersendiri.
Selain hal-hal di atas, dari segi permainan Denmark juga patut dipandang penuh rasa hormat oleh tim-tim lain di Euro 2020 (Euro 2021).
Di luar laga lawan Finlandia saat Denmark masih diselimuti kekhawatiran, Denmark benar-benar tampil menggila pada laga lawan Belgia dan Rusia.
Denmark menunjukkan kinerja tim yang solid. Meski kalah dari Belgia, Denmark sempat membuat Belgia tak berdaya di babak pertama.
Sedangkan di duel lawan Rusia, setelah Eriksen dipastikan pulang dari rumah sakit, Denmark benar-benar merajai permainan. Sebagai sebuah tim, Denmark punya kekuatan yang imbang dari lini belakang hingga depan.
Di lini belakang, kehadiran Kasper Schmeichel dan Simon Kjaer adalah jaminan pertahanan yang solid. Kedua pemain ini punya jiwa kepemimpinan yang tinggi untuk memimpin rekan-rekan setimnya.
Sedangkan di lini tengah, Pierre Emile Hojbjerg dan kawan-kawan bisa menunjukkan lini tengah Denmark yang punya semangat juang tinggi. Denmark punya lini tengah yang agresif dan tak kenal lelah memburu bola.
Di lini depan, Yussuf Poulsen sudah membuktikan ketajamannya sejauh ini ditambah talenta muda dalam diri Mikkel Damsgaard.
Penyerang Barcelona, Martin Braithwaite memang belum sanggup mencetak gol. Tetapi Braithwaite termasuk pemain yang aktif membuka ruang dan bergerak di kotak penalti lawan.
Merujuk pada kondisi Denmark, baik kualitas di lapangan maupun aspek psikologis, Wales benar-benar berada dalam ancaman besar.
Denmark tidak akan menyia-nyiakan 'nyawa kedua' yang membuat mereka tetap hidup di Euro 2020 (Euro 2020) dan Tim Dinamit siap kembali meledak di babak 16 besar.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>