Jakarta, CNN Indonesia --
Kasper Dolberg membuat timnas Denmark meledak di Euro 2020 (Euro 2021) usai mencetak dua gol ke gawang Wales di babak 16 besar di Stadion Johan Cruijff Arena, Sabtu (26/6).
Pada pertandingan krusial itu, Dolberg yang kini bermain bersama OGC Nice di Liga Prancis mencetak dua gol dari kemenangan 4-0 Denmark atas Wales.
Penyerang 23 tahun tersebut membuka keunggulan Denmark pada menit ke-27 setelah menerima assist Mikel Damsgaard.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada awal babak kedua, Dolberg mencetak gol keduanya ke gawang Wales usai memanfaatkan blunder bek Neco Williams yang gagal sapu bersih umpan silang Martin Braithwaite.
Catatan dua gol ini menjadi kejutan bagi Dolberg. Pasalnya, Dolberg bukanlah pemain inti bagi timnas Denmark di Euro 2020.
Dalam pagelaran Euro 2020, pelatih Kasper Hjulmand lebih senang memainkan striker Yussuf Poulsen atau Martin Braithwaite ketimbang Dolberg.
Poulsen dan Braithwaite adalah dua pemain yang selalu menjadi starter di lini depan Tim Dinamit sebelum duel Wales vs Denmark di babak 16 besar Euro.
Poulsen dua kali menjadi penyerang sayap saat melawan Finlandia dan Belgia, serta satu kali jadi penyerang tengah ketika menghadapi Rusia. Sedangkan Braithwaite tiga kali jadi penyerang sayap.
 Kasper Dolberg menjawab tantangan tim pelatih dengan mencetak dua gol. (Pool via REUTERS/KOEN VAN WEEL) |
Pada dua pertandingan lain, Hjulmand secara bergantian menempatkan Jonas Wind (vs Finlandia) dan Mikkel Damsgaard (vs Belgia) sebagai penyerang tengah.
Sementara itu, Kasper Dolberg hanya duduk manis di bangku cadangan pada dua laga awal melawan Finlandia dan Belgia. Mantan pemain Ajax Amsterdam tersebut baru dimainkan Hjulmand dalam laga krusial melawan Rusia di partai pemungkas Grup B.
Saat melawan Rusia, Dolberg dimainkan sejak menit ke-60 menggantikan Poulsen setelah Denmark unggul 2-0. Beruntung bagi Dolberg, cedera minor yang dialami Poulsen jelang lawan Wales mengantarnya menjadi starter untuk kali pertama di Euro 2020.
Perjudian pelatih Kasper Hjulmand dengan memainkan Dolberg sebagai penyerang utama tidak salah. Dolberg menorehkan dua gol dalam kemenangan 4-0 Denmark atas Wales.
Jika mengacu pada pengalaman bertanding, tim pelatih Denmark bisa saja memainkan Martin Braithwaite sebagai penyerang utama. Atau menurunkan Andreas Cornelius, sehingga Braithwaite tetap sebagai penyerang sayap.
Biasanya sosok penyerang senior yang begitu berpengalaman terutama di level internasional sangat dibutuhkan pada pertandingan-pertandingan krusial seperti melawan Wales di babak 16 besar Euro 2020.
Akan tetapi, naluri Hjulmand tidak meleset. Dolberg juga sukses menjawab tantangan dari Kasper Hjulmand dengan tampil efektif sebagai penyerang tengah.
Pada pertandingan keduanya di Euro 2020, Dolberg begitu klinis bagi lini depan Denmark. Dalam statistik WhoScored, pemain kelahiran Silkeborg itu membuat 30 sentuhan dengan melepaskan 4 tembakan.
Menariknya, dari 4 tembakan tersebut, 3 di antaranya on target dan membuahkan dua gol, dengan satu tembakan lain melenceng dari sasaran.
Penampilan apik dan dua golnya ke gawang Wales menjadi bukti, Dolberg merupakan ledakan besar Denmark di Euro 2020.
Kini, Dolberg setara dengan Joakim Maehle dan Poulsen yang jadi top skor Denmark di Euro 2020 dengan lesakkan dua gol. Dolberg juga menjadi peringatan bagi tim-tim lain untuk tidak meremehkan Denmark di Euro 2020.
Baca lanjutan berita ini di halaman berikutnya...
Mental Denmark langsung goyah ketika gelandang Christian Eriksen pingsan di lapangan pada pengujung babak pertama laga melawan Finlandia.
Konsentrasi tim asuhan Kasper Hjulmand itu langsung kacau karena memikirkan nasib rekan setimnya yang mengalami henti jantung.
Dalam situasi yang rumit, Denmark harus menerima kenyataan mereka perlu melanjutkan pertandingan pertama di Euro 2020 melawan Finlandia. Ketika itu laga dihentikan pada menit ke-43.
Menurut Kasper Schmeichel dan kawan-kawan, pertandingan itu tidak layak dilanjutkan karena dalam situasi yang darurat.
Akan tetapi, juara Euro 1992 itu tidak memiliki pilihan. Dalam kondisi psikologis yang terbelah, Denmark akhirnya kalah lewat gol tunggal Joel Pohjanpolo.
Isu seputar Eriksen belum reda. Konsentrasi Denmark di Euro masih terganggu dengan kondisi Eriksen, meski saat itu gelandang Inter Milan tersebut sudah lebih baik.
Pada pertandingan kedua melawan Belgia, Denmark kembali kalah 1-2 dan terpuruk di dasar klasemen Grup D. Tim Dinamit terancam tersingkir dari Euro 2020.
Banyak pihak menilai dua kekalahan itu tidak saja masalah mental atau konsentrasi Denmark, tetapi juga karena kehilangan Christian Eriksen di lini tengah.
Sebagai gelandang, Eriksen memiliki tugas penting mengatur alur bola dan serangan Denmark di Euro 2020. Sebelum pingsan, Eriksen sudah membuktikan itu dengan membuat dua tembakan ke gawang Finlandia, yang satu di antaranya on target.
 Joakim Maehle (kanan) tampil apik membantu serangan Denmark dari sisi sayap. (Pool via REUTERS/PIROSCHKA VAN DE WOUW) |
Mantan pemain Tottenham Hotspur itu juga membuat 88 persen operan sukses, dengan melepaskan dua operan kunci.
Melihat dua kekalahan Denmark dari Finlandia dan Belgia, bisa jadi Tim Dinamit kehilangan sosok Christian Eriksen.
Meski demikian, Denmark tidak lantas terlena dengan kondisi tersebut. Pelatih Kasper Hjulmand bisa langsung menemukan cara guna mengantisipasi hilangnya Eriksen di lapangan tengah Denmark.
Kehilangan Eriksen tidak membuat tim pelatih mencari pemain pengganti. Hjulmand justru mengganti formasi Denmark yang awalnya menggunakan 4-3-3 saat bersama Eriksen, menjadi 3-4-3 ketike tanpa pemain 29 tahun itu.
Formasi 3-4-3 itu berjalan dengan sangat baik bagi Denmark. Pada pertandingan krusial melawan Rusia, serangan Denmark begitu eksplosif.
Rusia yang awalnya dianggap sebagai salah satu kuda hitam dan dijagokan lolos ke babak gugur bersama Belgia tidak berkutik di hadapan Denmark.
Pada pertandingan itu Denmark membuat 8 peluang dari permainan terbuka, dengan melepaskan 16 tembakan. Kehadiran dua wingback, Daniel Wass dan Joakim Maehle memberikan keseimbangan dalam menyerang maupun bertahan.
Denmark kini tidak lagi mengandalkan pemain senior dan berlabel bintang seperti Eriksen. Meski demikian, pesan menyentuh Eriksen agar Tim Dinamit terus berjuang maksimal di Euro 2020 ada dalam benak setiap pemain Denmark.
Saat melawan Wales di babak 16 besar, lagi-lagi Denmark tampil menggila. Transisi dari bertahan ke menyerang maupun sebaliknya berjalan dengan baik.
Alur bola mengalir dengan lancar sehingga, kedua lini sayap tetap jadi andalan Simon Kjaer dan kawan-kawan dalam menggempur pertahanan Wales.
Tiga dari empat gol Denmark ke gawang Wales berawal dari serangan dari lini sayap. Gol Kasper Dolberg pada menit ke-27 merupakan umpan Mikkel Damsgaard dari sisi kiri.
Gol kedua Dolberg di menit ke-48 adalah hasil umpan silang Martin Braithwate dari sisi kanan yang gagal dibuang Neco Williams.
Joakim Maehle yang jadi pencetak gol ketiga pada menit ke-88 juga menerima umpan silang Mathias Jensen dari sisi kiri. Sebelum mendapat umpan matang itu, Maehle lebih dahulu memanfaatkan kekosongan di sektor kiri pertahanan Wales.
Kemenangan telak atas Wales menandakan Denmark tidak bisa lagi dipandang remeh di babak gugur Euro 2020. Terlebih lagi, Denmark sukses mencetak empat gol beruntun di ajang ini.
Belanda atau Republik Ceko yang akan jadi lawan berikutnya patut waspada dengan letusan Tim Dinamit di babak perempat final Euro 2020.
[Gambas:Video CNN]