ANALISIS EURO 2020

Belanda Layu Sebelum Berkembang

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Senin, 28 Jun 2021 09:10 WIB
Timnas Belanda yang mulai mendapat perhatian di Euro 2020 (Euro 2021) harus pulang cepat setelah ditekuk Republik Ceko.
Perjalanan Belanda di Euro 2020 hanya sampai babak 16 besar. (Pool via REUTERS/BERNADETT SZABO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Usai sudah perjalanan Belanda di Euro 2020 (Euro 2021). Republik Ceko menegaskan Tim Oranye belum bisa mengulang sejarah manis era Marco Van Basten.

Belanda hadir di Euro 2020 tanpa perhatian berlebih. Maklum saja, kesebelasan juara Piala Eropa 1988 itu datang tanpa kekuatan yang mentereng.

Sederet nama seperti Memphis Depay, Georginio Wijnaldum, Frenkie De Jong, dan Matthijs De Ligt jadi pilar andalan yang juga merupakan nama tenar di kubu Belanda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanpa Virgil Van Dijk yang cedera, Belanda pun diragukan bisa berbicara banyak di Euro 2020.

Anak asuh Frank De Boer kemudian menjalankan laga pertama dengan menepis keraguan. Pertandingan melawan Ukraina yang berakhir dengan kemenangan 3-2 menjadi etalase permainan menyerang Belanda.

Selanjutnya kesebelasan yang pernah mendapat sindiran juara tanpa mahkota, lantaran tak pernah jadi juara Piala Dunia, mampu tampil konsisten dengan permainan ofensif saat mengalahkan Austria dan Makedonia Utara.

Keberadaan pemain-pemain seperti Denzel Dumfries pun muncul seiring permainan Belanda yang menghibur.

Menghadapi Ceko di 16 besar, Belanda tampil sebagai unggulan. Ceko pun tak terlalu meyakinkan di fase grup, hanya menempati peringkat ketiga Grup D.

Soccer Football - Euro 2020 - Round of 16 - Netherlands v Czech Republic - Puskas Arena, Budapest, Hungary - June 27, 2021 Netherlands' Stefan de Vrij looks dejected after the match as Czech Republic's players celebrate Pool via REUTERS/Bernadett SzaboCeko mengintip peluang menembus semifinal. (Pool via REUTERS/Bernadett Szabo)

Belanda langsung menampilkan permainan menyerang dengan mengaktifkan sisi sayap. Dumfries dan Patrick Van Aanholt jadi motor serangan. Sementara Wijnaldum, Depay, dan Donyell Malen jadi pusat perhatian di pertahanan Ceko.

Menghadapi tembok kukuh yang dibangun Tomas Kalas dan kawan-kawan, Belanda terlihat tak mudah patah arang. Ambisi besar Depay cs sayangnya tidak dibarengi dengan kemampuan tim dan individu.

Kerja sama antar pemain dalam mengupayakan final pass dan finishing tak terlihat. Kreativitas individu samar ditemui dan buyar ketika masuk daerah genting lawan.

Variasi dalam menyerang tak terlihat konsisten. Hanya ada beberapa momen ketika Depay memegang bola atau saat Malen mendapat umpan panjang terobosan dari lini pertahanan yang membuat Ceko bekerja keras menutup lubang.

Banner Euro 2020

Ceko meladeni permainan Belanda dengan baik. Ada kalanya Ceko mundur teratur dan melepas serangan balik, tetapi juga terlihat menjalankan permainan terbuka.

Kepercayaan diri Ceko yang terlihat sejak awal laga menjadi modal penting anak asuh Jaroslav Silhavy memenangkan pertandingan.

Baca lanjutan artikel ini di halaman kedua...

De Ligt Sekadar Kambing Hitam Tim Oranye

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER