ANALISIS EURO 2020

Belgia, Generasi Emas yang Dipeluk Dewi Fortuna

Surya Sumirat | CNN Indonesia
Senin, 28 Jun 2021 07:28 WIB
Kilau Belgia sebagai generasi emas tidak terlihat saat melawan Portugal di babak 16 besar Euro 2020 (Euro 2021), Senin (28/6) dini hari waktu Indonesia.
Cristiano Ronaldo (kiri) minim peluang gol melawan Belgia. (Pool via REUTERS/JOSE MANUEL VIDAL)

Portugal seperti tim yang lupa cara mencetak gol ke gawang lawan saat melawan Belgia di babak 16 besar Euro 2020.

Di luar keperkasaan Thibaut Courtois di bawah mistar gawang Belgia yang membuat 5 penyelamatan, Portugal jelas mengalami kebuntuan dan kehilangan cara mencetak gol.

Pada laga tersebut, Diogo Jota yang cukup subur bersama Liverpool beberapa kali membuang peluang gol Portugal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Megabintang Cristiano Ronaldo juga tidak luput dari kesialan pada laga tersebut. Sejumlah peluang dari tendangan bebas tidak bisa dimanfaatkan dengan baik oleh CR7.

Dalam permainan terbuka, Selecao das Quinas tidak memaksimalkan percobaan gol lewat tendangan dari luar kotak penalti.

Salah satu penyebab tim asuhan Fernando Santos tersebut gagal mencetak gol adalah, selalu memaksakan menembus kotak penalti Belgia guna menciptakan gol apik.

Sayangnya, pertahanan Belgia yang diisi pemain-pemain tua seperti Thomas Vermaelen, Jan Vertonghen, hingga Toby Alderweireld nyatanya tampil cukup solid mementahkan umpan-umpan pendek maupun umpan silang Portugal.

Soccer Football - Euro 2020 - Round of 16 - Belgium v Portugal - La Cartuja Stadium, Seville, Spain - June 27, 2021  Belgium's Thorgan Hazard celebrates scoring their first goal Pool via REUTERS/Thanassis StavrakisBelgia beruntung bisa cetak gol lewat Thorgan Hazard. (Pool via REUTERS/THANASSIS STAVRAKIS)

Padahal, Portugal bisa saja memainkan skema serangan dengan mendorong pertahanan Belgia hingga garis akhir, lalu melepaskan umpan tarik yang kemudian diselesaikan dengan tembakan dari lini kedua.

Bernardo Silva dan kawan-kawan minim variasi dalam menyerang. Serangan Portugal saat melawan Belgia terlalu monoton. Ketika mencoba menyerang dari tengah, Ronaldo yang menjadi striker utama sudah dalam penjagaan Thomas Vermaelen atau Vertonghen.

Begitu melepaskan umpan silang mendatar dari kedua sayap, bek-bek Belgia tidak memiliki banyak kesulitan untuk mematahkan. Sementara itu, setiap umpan silang lambung selalu jadi 'makanan empuk' bagi lini belakang Belgia, karena memiliki tinggi badan lebih dari 183 sentimeter.

Banner Euro 2020

WhoScored mencatat, Portugal 3 kali memiliki shots on target dari dalam kotak penalti. Akan tetapi, hanya satu yang jadi ancaman serius bagi Courtois, yaitu sundulan Ruben Dias pada menit ke-81 usai memanfaatkan sepak pojok Bruno Fernandes.

Sedangkan dua lainnya, sundulan Joao Felix dan tendangan Andre Silva tidak cukup menyulitkan kiper Real Madrid tersebut. Catatan-catatan itu menunjukkan Portugal minim penetrasi di dalam kotak penalti Belgia karena selalu buntu di pertahanan lawan.

Beruntungnya Belgia, ketika Portugal lupa cara mencetak gol, mereka bisa membuat satu-satunya gol lewat tendangan jarak jauh Thorgan Hazard pada menit ke-42. Gol tendangan jarak jauh ala Belgia adalah sesuatu yang dibutuhkan Portugal, namun tidak bisa mereka lakukan.

(jal)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER