3 Cara Swiss Bungkam Spanyol di Perempat Final Euro 2020
Swiss akan menghadapi lawan sulit berikutnya yakni Spanyol pada perempat final Euro 2020 (Euro 2021) di Stadion Krestovsky, Saint Petersburg, Jumat (2/7) malam WIB.
Swiss melangkah ke babak perempat final usai menyingkirkan juara Piala Dunia 2018, Prancis di babak 16 besar Euro 2020. Kemenangan itu jadi modal besar buat Swiss untuk membuat kejutan berikutnya di turnamen ini.
Namun demikian, Spanyol bukan yang lawan bisa dijinakkan begitu saja. La Furia Roja merupakan tim yang ofensif dan selalu tampil dominan melawan tim manapun.
Berikut tiga cara Swiss untuk mengalahkan Spanyol di perempat final Euro 2020:
1. Manfaatkan Celah di Pertahanan
Spanyol selalu jadi tim yang ofensif di setiap pertandingan. Cara bermain itu membuat dua bek sayap Spanyol rajin naik untuk membantu serangan.
Bek sayap kiri Spanyol bisa dibilang paling menonjol melancarkan tekanan. Jordi Alba atau Jose Gaya bahkan berani sampai masuk ke kotak penalti lawan untuk menciptakan peluang mencetak gol.
Dua gol pertama Spanyol saat mengalahkan Kroasia 5-3 juga tercipta berkat kontribusi pemain belakang. Gaya dan Cesar Azpilicueta yang jadi aktornya.
Bola muntah hasil tendangan gaya mampu dikonversi jadi gol oleh Pablo Sarabia. Sedangkan Azpilicueta membobol gawang Kroasia saat naik membantu serangan.
Agresifnya dua bek sayap Spanyol membantu serangan bisa jadi celah yang dimanfaatkan oleh Swiss. Apalagi, Swiss punya dua sayap cepat yakni Xherdan Shaqiri dan Steven Zuber.
2. Hambat Aliran Bola dari Pedri dan Koke
Pedri dan Koke jadi ruh permainan Spanyol sejauh ini. Pergerakan dan umpan-umpan kedua pemain ini kerap memberikan situasi berbahaya untuk tim-tim lawan.
Pedri tipikal gelandang yang berani masuk ke kotak penalti dengan kemampuan driblenya. Sementara Koke memiliki akurasi umpan yang bagus dan pandai memberikan umpan ke rekan setimnya yang bergerak tanpa bola.
Bersama Busquets, Pedri dan Koke adalah kunci dari permainan ofensif yang diperagakan oleh Spanyol. Maka wajar peran ketiga pemain ini sulit digantikan oleh pemain lain.
Swiss akan memiliki peluang lebih besar untuk menang jika mampu mematikan aliran bola dari Pedri dan Koke. Itu berarti tugas berat bakal diemban Remo Freuler dan Denis Zakaria sebagai pengganti Granit Xhaka yang terkena sanksi akumulasi kartu.
Freuler dan Zakaria wajib mematikan dua motor serangan Spanyol. Kondisi ini berbeda dengan laga melawan Prancis yang menjadikan Pogba sebagai otak serangan tim.
3. Matikan Permainan Sayap Spanyol
Spanyol pun stok pemain sayap yang berlimpah. Di sektor ini ada pemain-pemain seperti Ferran Torres, Dani Olmo, Pablo Sarabia, hingga Mikel Oyarzabal.
Dari kelima pemain ini, Sarabia dan Torres sepertinya akan dipercaya bermain sejak menit pertama. Kedua pemain ini juga memperlihatkan performa yang bagus saat menghadapi Kroasia.
Begitu pula dengan Olmo dan Oyarzabal yang memberikan kontribusi saat masuk sebagai pemain pengganti di laga tersebut.
Baca juga:5 Gol Terbaik 16 Besar Euro 2020 |
Swiss yang terbiasa bermain dengan tiga bek tengah agaknya harus menyesuaikan taktik mereka. Pelatih Vladimir Petkovic perlu memikirkan untuk dua wing back mereka lebih defensif atau beralih fungsi jadi full back sehingga Swiss bermain dengan lima pemain belakang.
Pendekatan taktik ini penting untuk dilakukan demi mematikan pergerakan pemain-pemain sayap Spanyol.
(jal/jal/rhr)