Harapan di Balik Penundaan Liga 1

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jul 2021 22:08 WIB
Penundaan kick off Liga 1 2021/2022 memunculkan harapan agar kompetisi sepak bola Indonesia bisa berjalan baik di tengah situasi normal baru.
Klub-klub Liga 1 kali terakhir berlaga di Piala Menpora 2021. (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penundaan kick off Liga 1 2021/2022 karena peningkatan kasus positif Covid-19 memunculkan harapan agar kompetisi sepak bola Indonesia bisa berjalan baik di tengah situasi normal baru.

Menurut pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, keputusan PSSI dan PT LIB menunda pelaksanaan Liga 1 2021/2022 sudah tepat. Namun, hal ini harus dijadikan momentum perbaikan persiapan kompetisi.

"Penundaan ini merupakan kesempatan baik bagi operator kompetisi untuk melakukan persiapan lebih baik sebelum kompetisi dimulai. Terutama terkait kesiapan dalam melaksanakan protokol kesehatan yang ketat," kata Kusnaeni kepada CNNIndonesia.com, Kamis (1/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kusnaeni menambahkan, ada efek domino dari penundaan liga ini. Kerugian finansial sudah pasti dialami klub. Klub sudah menggelontorkan dana untuk pemain dan latihan, tetapi pemasukan tak kunjung masuk karena kompetisi tak berjalan.

"Secara teknis, pelatih juga jadi sulit menyiapkan program periodisasi. Akibatnya, sangat mungkin para pemain memasuki musim kompetisi nanti tidak dalam performa yang bagus," ujar mantan jurnalis ini.

Bung Kus, sapaan akrab Kusnaeni, juga tak memungkiri bakal terjadi deja vu atau kisah yang terulang. Seperti Liga 1 2020 yang awalnya ditunda sebanyak tiga kali dari jadwal yang direncanakan lantas dibatalkan karena jumlah kasus Covid-19 terus meninggi.

"Semua kemungkinan bisa terjadi. Tergantung seberapa besar kemampuan kita menangani pandemi ini. Untuk itu, suporter sepak bola Indonesia harus ikut berpartisipasi secara aktif dengan cara mematuhi protokol kesehatan secara ketat," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Pengamat sepak bola Indonesia lainnya, Tommy Welly, berasumsi adanya PPKM Darurat di Jawa dan Bali hingga 20 Juli 2021 bakal menghambat kompetisi. Ia ragu kompetisi bisa bergulir lagi pada akhir bulan ini, tepatnya pada 23 atau 30 Juli.

"Karenanya Exco PSSI harus segera mengambil langkah. Jangan sampai keputusan penundaan ini mengambang bagi klub-klub peserta liga, karena ini menyangkut argometer klub yang terus berjalan," kata Tommy.

"Dalam pemikiran saya, karena saat ini situasinya darurat, urgent, PSSI dan PT LIB harus segera bertemu klub untuk mencari solusi. Saya tidak tahu apakah selama ini PSSI dan operator liga sudah menyiapkan plan B terkait format kompetisi. Jika belum, pertemuan dengan klub akan menjadi sangat urgent," ujar Bung Towel.

Soal kemungkinan kompetisi dibatalkan kembali seperti tahun lalu, CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi, enggan berandai-andai. Baginya, yang terpenting saat ini adalah menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan terus bersiap.

"Ah, bagi kami enggak usah berandai andai. Harus optimistis [Liga 1 musim 2021/2022 bisa berjalan] biar sehat dan imun terjaga di masa pandemi yang sedang tinggi ini," kata Yoyok melalui pesan WhatsApp.

Banner Euro 2020

Pelatih Madura United, Rahmad Darmawan, sampai harus meliburkan latihan pemain hingga akhir pekan ini karena nasib kompetisi yang tak jelas. Rencana Madura United latihan di Jakarta pun terpaksa dibatalkan.

"Sebenarnya kami sudah siap berangkat ke Jakarta, 30 Juni - 9 Juli akan TC. Tapi, tanggal 28 Juni kami batalkan, karena kondisi Jakarta yang kurang nyaman buat latihan. Sementara kami liburkan sampai Minggu [4/7] ini, selanjutnya akan melihat kondisi," ucap pelatih yang biasa disapa RD ini.

(abd/nva)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER