Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Inggris berhasil lolos ke semifinal Euro 2020 (Euro 2021) dan kemenangan itu makin layak dirayakan lantaran mereka sukses memaksimalkan ketajaman Harry Kane.
Harry Kane jadi aktor kemenangan Inggris di laga lawan Ukraina lewat dua gol yang dicetaknya. Tambahan dua gol tersebut membuat Harry Kane sudah mencetak tiga gol sepanjang gelaran Euro 2020 (Euro 2021) ini.
Sebagai striker, Harry Kane memang sempat berada dalam sorotan besar di Euro 2020 (Euro 2021). Harry Kane tak mampu mencetak gol untuk Inggris di tiga laga babak penyisihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun Inggris mengakhiri penyisihan dengan status tak terkalahkan, paceklik gol Harry Kane yang berimbas langsung pada produktivitas gol Inggris jadi tanda tanya besar.
Tanpa gol Harry Kane, Inggris hanya mencetak dua gol di tiga laga fase grup yang semuanya diborong oleh Raheem Sterling.
Bila menilik performa Harry Kane, kegagalan ia mencatatkan namanya di papan skor bukan sekadar kesalahan pribadi. Kegagalan Harry Kane mencetak gol adalah kesalahan kolektif timnas Inggris.
 Inggris berhasil lolos ke semifinal dengan bekal kemenangan meyakinkan 4-0 atas Ukraina. (AP/Alessandro Garofalo) |
Di laga fase grup, Harry Kane terbilang minim peluang dan minim kesempatan untuk melepaskan tembakan ke gawang lawan.
Kesalahan Harry Kane, yang juga kesalahan rekan-rekan setimnya, akhirnya bisa diperbaiki di fase knock out.
Di laga lawan Jerman dan Ukraina, Harry Kane membuktikan bahwa ia adalah striker yang efisien dalam pemanfaatan peluang.
Umpan Jack Grealish, Raheem Sterling, dan Luke Shaw bisa dikonversi menjadi gol.
Berkaca pada penampilan di dua laga tersebut, Harry Kane sudah terlihat lebih menyatu dalam skema permainan Inggris yang diinginkan oleh Gareth Southgate.
Rekan-rekan setim sudah bisa menjadikan Harry Kane sebagai pusat aliran serangan.
Kesuburan Harry Kane jelas berdampak langsung pada produktivitas Inggris di lapangan. Dalam dua laga di fase knock out, Inggris bisa mencetak enam gol.
Melihat laga lawan Ukraina, skema serangan Inggris benar-benar mengalir dengan baik, terutama di lewat sisi kiri tempat Raheem Sterling dan Luke Shaw berada.
Kombinasi Sterling dan Shaw benar-benar jadi ancaman lini belakang Ukraina. Sterling menunjukkan ia lebih matang dan tak lagi banyak memperagakan aksi individu yang tak perlu sedangkan Shaw melanjutkan performa apik yang telah ia tunjukkan sepanjang musim bersama klub.
Andai kedua pemain tersebut bisa mengulang performa yang sama di semifinal, itu berarti peluang Harry Kane untuk mencetak gol terbuka lebar.
Dengan demikian, membesar pula peluang Inggris untuk melanjutkan perjalanan ke babak final.
Baca lanjutan artikel ini di halaman berikut >>>
Lini belakang Inggris adalah salah satu faktor penting di balik keberhasilan skuad Gareth Southgate melalui fase grup dengan kondisi minim gol di lini depan.
Berkat ketangguhan Jordan Pickford dan kawan-kawan, Inggris bisa jadi juara grup tanpa pernah menelan kekalahan.
Di saat lini depan Inggris membaik di dua laga di fase knock out, lini belakang Inggris tetap tampil konsisten sebagai tim tangguh.
Inggris yang selama ini tidak punya tradisi sebagai tim dengan pertahanan kokoh di turnamen besar bisa maju ke babak semifinal sebagai satu-satunya tim yang belum pernah kebobolan.
Maguire dan John Stones yang dalam beberapa musim terakhir kerap kali dikaitkan dengan blunder konyol berhasil menghadirkan kolaborasi mengerikan. Mereka bisa meredam serangan-serangan lawan. Pun begitu halnya saat Tyrone Mings dipercaya turun di laga awal saat Maguire belum 100 persen fit.
Dalam skema pertahanan, Southgate punya dua opsi yaitu bermain dengan pola dua bek tengah atau tiga bek sejajar.
 Raheem Sterling dan Harry Kane adalah dua pemain yang kemungkinan besar tak bakal digeser Gareth Southgate dari skema tim inti Inggris. (AP/Alessandro Garofalo) |
Di laga lawan Jerman, Southgate memainkan skema tiga bek sejajar dengan Kyle Walker menemani Maguire dan John Stones. Hal itu pula yang membuat alasan Southgate membawa banyak bek kanan dalam skuad menjadi masuk akal.
Sedangkan di laga lawan Ukraina, Southgate menurunkan skema 4-2-3-1 dan cukup mempercayakan Maguire-John Stones sebagai palang pintu. Walker bisa menjalankan tugasnya sebagai full back dalam skema tersebut.
Di lini tengah, Declan Rice dan Kalvin Phillips tak lagi diliputi keraguan. Mereka sudah membuktikan kualitas sebagai penyeimbang permainan.
Sementara di lini depan, Mason Mount sudah kembali yang membuat pilihan pemain semakin kaya untuk Southgate. Sejauh ini pemain yang tak mungkin digeser di lini serang adalah Raheem Sterling dan Harry Kane yang jadi mesin gol tersubur sejauh ini.
Southgate juga dengan cermat memetik dampak positif dari keunggulan 4-0 dengan mengistirahatkan sejumlah pemain inti di pertengahan babak kedua.
Di babak semifinal, Inggris akan kembali pulang ke rumah dan bermain di Stadion Wembley, pun begitu halnya bila lolos ke final.
Selain mendapat dukungan dan teriakan penonton yang lebih maksimal di laga berikutnya, ada beban besar yang menyertai perjalanan Harry Kane dan kawan-kawan.
Tetapi menilik perjalanan mereka di Euro 2020 (Euro 2021) sejauh ini, Inggris patut untuk tidak terlalu punya rasa khawatir berlebihan.
[Gambas:Video CNN]