ANALISIS

Ujung Tawa Italia Setelah Banyak Menderita

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Rabu, 07 Jul 2021 11:54 WIB
Italia merebut tiket final Euro 2020 (Euro 2021) usai menang lawan Spanyol dalam laga yang penuh tekanan bagi Gli Azzurri.
Italia akhirnya bisa tertawa bahagia usai lebih sering ditekan Spanyol di semifinal Euro 2020 (Euro 2021). (AP/Carl Recine)
Jakarta, CNN Indonesia --

Timnas Italia berhasil lolos ke final Euro 2020 (Euro 2021). Kemenangan atas Spanyol membuat Italia makin menunjukkan kemampuan mereka sebagai negara yang layak juara Piala Eropa saat ini.

Dalam duel lawan Spanyol, Italia harus mengakui bahwa mereka kalah dalam duel perebutan bola di lini tengah. Jorginho, Marco Verratti, dan Nicolo Barella harus menyadari mereka kalah dalam penguasaan distribusi bola melawan Sergio Busquets, Koke, dan Pedri.

Kekalahan penguasaan bola itu yang berujung pada terciptanya peluang yang lebih banyak bagi Spanyol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dalam kondisi penuh tekanan tersebut, Italia bisa bertahan dengan baik. Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci bisa memimpin pemain-pemain Italia untuk tenang dan menjaga kedalaman di lini pertahanan Italia.

Agresivitas Spanyol membuat mereka tetap punya peluang emas untuk mencetak gol namun Italia beruntung karena lini depan Spanyol seperti Mikel Oyarzabal tak memaksimalkan peluang yang didapat oleh La Furia Roja.

Di waktu normal Spanyol jelas terlihat lebih unggul dibandingkan Italia. Namun skuad Roberto Mancini bisa menemukan cara untuk mencetak gol lebih dulu.

Gol Italia tak lepas dari visi yang ditunjukkan Gianluigi Donnarumma. Ia melihat celah di sisi kanan pertahanan Spanyol dan langsung mengarahkan bola dengan cepat.

Umpan terobosan Lorenzo Insigne ke Ciro Immobile memang gagal, tetapi Federico Chiesa bisa membaca situasi dengan baik.

Spain's Mikel Oyarzabal attempts a shot at goal in front of Italy's goalkeeper Gianluigi Donnarumma during the Euro 2020 soccer championship semifinal match between Italy and Spain at Wembley stadium in London, Tuesday, July 6, 2021. (Facundo Arrizabalaga/Pool Photo via AP)Mikel Oyarzabal jadi salah satu pemain yang tak mampu memanfaatkan peluang mencetak gol ke gawang Italia. (AP/Facundo Arrizabalaga)

Hanya lewat satu peluang sempit untuk mencetak gol, Chiesa sukses mengirim bola ke pojok gawang.

Momen terbaik Italia di laga lawan Spanyol hanyalah saat mereka memimpin 1-0. Di saat itu Italia sempat punya kesempatan mencuri gol kedua lewat Domenico Berardi.

Banner Euro 2020

Namun selepas Alvaro Morata mencetak gol balasan, arah permainan kembali ke tangan Spanyol. Skuad Enrique benar-benar mengeksploitasi pertahanan Italia.

Kehadiran Morata sebagai pemain pengganti sangat merepotkan pertahanan Italia. Sejumlah umpan terobosan dari lini tengah Spanyol beberapa kali menembus bek-bek Italia.

Italia jelas ada dalam tekanan di sisa pertandingan, termasuk 30 menit babak perpanjangan waktu. Italia yang dominan dan agresif menyerang di Euro 2020 tak lagi terlihat di hadapan Spanyol.

Sejumlah pergantian pemain yang dilakukan oleh Roberto Mancini juga tak berdampak besar. Italia tetap dipaksa bertahan meski Mancini menurunkan sejumlah tenaga baru di lini serang seperti Andrea Belotti dan Federico Bernardeschi.

Di luar gol Manuel Locatelli yang dianulir karena offside, yang bisa diharapkan Italia di babak perpanjangan waktu hanyalah menunggu adu penalti. Italia benar-benar kalah dalam perebutan bola, bahkan setelah Busquets digantikan oleh Thiago Alcantara.

Soccer Football - Euro 2020 - Semi Final - Italy v Spain - Wembley Stadium, London, Britain - July 6, 2021 Spain's Alvaro Morata celebrates scoring their first goal with Gerard Moreno Pool via REUTERS/Laurence GriffithsSpanyol lebih sering menekan Italia usai skor imbang 1-1.  (Pool via REUTERS/LAURENCE GRIFFITHS)

Ketika adu penalti tiba, hal itu ibarat dua sisi mata koin yang bisa jatuh kemana saja.

Kali ini eksekutor-eksekutor Italia, selain Locatelli, berhasil menunjukkan kepercayaan Mancini terhadap mereka.

Leonardo Bonucci adalah pemain yang kerap jadi eksekutor penalti, begitu juga Andrea Belotti dan Jorginho yang terbiasa jadi penendang penalti di kompetisi domestik.

Pilihan pada Bernardeschi adalah salah satu hal yang mengejutkan tetapi Bernardeschi bisa melakukan penalti yang sempurna ke pojok atas gawang.

Berdasarkan transfermarkt, Bernardeschi termasuk pemain dengan rasio tinggi soal penalti, tetapi tak lagi melakukan penalti sejak meninggalkan Fiorentina di musim 2016/2017.

Pada akhirnya, Italia yang akhirnya bisa tersenyum dan tertawa setelah lebih sering merana dalam 120 menit pertandingan berlangsung.

Baca lanjutan artikel di halaman berikut >>>

Spanyol yang Menjanjikan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER