Kisah Tiga Srikandi, Medali Pertama Indonesia di Olimpiade

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jul 2021 10:01 WIB
Tiga srikandi dari cabang olahraga panahan adalah sosok atlet pertama yang memberikan medali bagi Indonesia di Olimpiade.
3 Srikandi Indonesia yang meraih perak di Olimpiade Seoul 1988. (Detikcom/Rengga Sancaya)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tonggak sejarah medali Indonesia di kancah Olimpiade dimulai di Seoul 1988. Ketika itu, Indonesia untuk pertama kali berhasil meraih medali di pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.

Cabang olahraga panahan yang menjadi cabor pertama peraih medali untuk Indonesia di Olimpiade melalui tiga Srikandi, Nurfitriyana Saiman, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani. Turun di nomor beregu putri, ketiganya sukses naik podium untuk mempersembahkan medali perak sekaligus medali pertama buat Indonesia sejak keikutsertaan pertama kali di tahun 1952.

Dalam persiapan menuju Olimpiade 1988, Nurfitriyana bercerita sebenarnya ada lima atlet yang ikut dalam seleksi yaitu dirinya, Kusuma, Lilies, Fitrizal Iriani, dan Tanti. Tetapi, dua bulan mendekati Olimpiade , hasil seleksi hanya memilih tiga atlet untuk menjalani persiapan lanjutan, yakni Nurfitriyana, Lilies dan Kusuma.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Persiapan Olimpiade 1988 tidak hanya digelar di Jakarta, tetapi juga di Sukabumi, Jawa Barat. Pertimbangannya sebagai adaptasi cuaca dingin di Korea.

Selama menjalani pelatnas di Sukabumi, ketiga Srikandi dikarantina dan tidak bisa kemana-mana. Setiap hari mereka hanya menjalani latihan oleh pelatih Donald Pandiangan yang dikenal dengan pembawaannya yang cukup keras saat melatih.

"Pokoknya, waktu pelatnas dengan beliau [Donald Pandiangan] jelang Olimpiade 1988 itu kami tidak pernah dibilang benar-benar sempurna. Tapi akhirnya saya berpikir, fungsinya dia seperti itu untuk apa? Ya, biar kita percaya diri, bahwa apa yang kita lakukan itu benar. Semacam mental training,"

"Waktu bertanding di Olimpiade 1988 juga kami dilepas, tidak dituntun, tidak ada arahan. Beliau hanya mendampingi di belakang. Istilahnya beliau itu sudah percaya betul dengan kami. Jadi memang kami berempat sudah sehati. Dengan latihan keras itu fungsinya banyak," kata Nurfitriyana menceritakan kembali momen pelatnas jelang Olimpiade 1988.

Banner Live Streaming MotoGP 2021

Satu bulan sebelum ke Olimpiade 1988, ketiga Srikandi Panahan Indonesia tersebut diajak keliling Eropa untuk berlatih dan mengikuti kejuaraan di sana. Terakhir di Jerman, tim beregu putri panahan Olimpiade itu meraih peringkat ketiga.

Modal berlatih dan mengikuti kejuaraan di Eropa disebut Nurfitriyana memberikan keyakinan buat tampil di Olimpiade 1988. Peraturan untuk nomor beregu panahan di Olimpiade waktu itu, penilaiannya seperti perorangan dengan jarak tembak mulai dari 30 meter, 50, 60, 70 meter.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>

Laga Sengit di Babak Final

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER