Richard lebih menyayangkan pasangan unggulan keempat itu tidak bisa memanfaatkan kesempatan menjadi juara grup.
Menurut Richard, jika bisa menjadi juara grup, Praveen/Melati bisa menghindari pertemuan dini dengan Si Wei/Ya Qiong yang diketahui sebagai ganda campuran terbaik saat ini.
"Tapi pasangan China ini nomor satu dunia, paling sempurna. Jadi kalau bisa dihindari dulu kenapa enggak. Saya sangat menyayangkan, Praveen/Melati ini punya peluang jadi juara grup tapi tidak diambil," terangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan Praveen/Melati di fase grup bisa disebut tak terlalu berjalan mulus. Pada pertandingan pertama keduanya harus menang melalui tiga gim atas wakil Australia Simon Wing Hang/Gronya Somerville 20-22, 21-17 dan 21-13 yang peringkatnya jauh di bawah mereka.
Kemudian menang dua gim atas Mathias Christiansen/Alexandra Boje dari Denmark, 24-22, 21-19. Kemudian kalah dari wakil Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino 13-21, 10-21 pada pertandingan terakhir di fase grup.
Meski kalah di laga terakhir, Praveen/Melati masih lolos dari fase grup sebagai runner up Grup C. Hal itu membuatnya harus jumpa dengan Si Wei/Ya Qiong Yang tampil sebagai juara Grup A.
![]() |
Mengenai permainan lawan di babak perempat final, Richard mengakui level Si Wei/Ya Qiong sangat bagus. Keduanya bermain sangat rapat, khususnya Ya Qiong yang disebut sangat siap, lincah dan agresif sehingga tidak memberikan celah sedikit pun untuk Praveen/Melati berkembang.
Sedangkan Melati disebut Richard mudah kalah start terus yang membuatnya terus tertekan oleh lawan. Meskipun sempat memberikan perlawanan, tapi permainan bagusnya tidak bisa dipertahankan.
Selanjutnya, Richard bersama tim pelatih ganda campuran bakal melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap Praveen/Melati. Sebab, menurutnya sekalipun persiapan sudah maksimal tetap masih ada kekurangan yang harus dibenahi ke depannya.
"Apa mereka masih mau semangat berjuang? Apakah mereka mau membenahi kekurangannya? Kami akan evaluasi menyeluruh. Tapi soal bongkar pasang nanti duulu, karena setelah ini masih ada Sudirman Cup, Kejuaraan Dunia, dan turnamen yang tertunda. Jadi akhir tahun ini kami akan evaluasi semuanya."
"Sebagai seorang atlet profesional harus punya komitmen sama diri sendiri seperti apa. Ke depan itu yang kami mau dari atlet. Kami juga cukup ada harapan dari pemain muda, ada Rinov/Mentari [Rinov Rivaldi/Phita Haningtyas Mentari]. Harapannya besar, mereka punya potensi dan mereka sudah harus komitmen harus turun membantu," tutup Richard.
(ttf/nva)