CdM Indonesia Yakin Target di Olimpiade Tokyo Tercapai
Chef de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Indonesia Rosan Perkasa Roeslani yakin target yang diberikan di Olimpiade Tokyo 2020 bisa tercapai usai Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas ganda putri badminton.
Emas pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo dipersembahkan Greysia/Apriyani usai mengalahkan unggulan kedua asal China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan 21-19 dan 21-15 pada final bulutangkis ganda putri di Musashino Sports Plaza, Senin (2/8).
Tambahan medali emas dari Greysia/Apriyani tersebut membuat Indonesia hingga pukul 16.00 WIB naik ke peringkat ke-35 klasemen medali dengan catatan 1 emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Sebelumnya Tim Merah Putih meraih tiga medali yang terdiri dari 1 perak dan 2 perunggu dari cabang angkat besi.
Tiga medali yang disumbang angkat besi pada Olimpiade Tokyo diberikan oleh Windy Cantika Aisah dari kelas 49kg putri (perunggu), Eko Yuli Irawan dari kelas 61kg putra (perak), dan Rahmat Erwin Abdullah dari kelas 73kg putra (perunggu).
Indonesia masih menyisakan dua peluang untuk menambah perolehan medali dari Olimpiade Tokyo 2020. Pertama melalui Anthony Sinisuka Ginting yang akan tampil dalam perebutan medali perunggu tunggal putra bulutangkis melawan Kevin Cordon malam ini.
Kedua peluang tambahan medali datang dari angkat besi melalui Nurul Akmal di kelas +87 kg. Nurul akan tampil di Tokyo International Forum malam ini pukul 18.00 WIB.
"Kami optimistis Insya Allah Ginting bisa memberikan medali berikutnya dan untuk angkat besi selalu ada kejutan seperti sebelumnya. Tapi kami yakin target dari pemerintah bisa tercapai," sebut Rosan melalui sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Senin (2/8) sore.
Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menargetkan perbaikan peringkat Indonesia di Olimpiade Tokyo. Indonesia berada di peringkat 46 pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dengan raihan satu medali emas dan dua perak.
Medali emas diraih dari ganda campuran bulutangkis melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Sedangkan dua perak dipersembahkan lifter Eko Yuli Irawan di kelas 61 kg dan Sri Wahyuni di kelas 48 kg angkat besi.
Keberhasilan Greysia/Apriyani sekaligus membuat tradisi medali emas Indonesia di Olimpiade terus berlanjut. Selain itu Greysia/Apriyani juga sekaligus mencatatkan sejarah sebagai ganda putri pertama asal Indonesia yang berhasil meraih juara di kancah Olimpiade.
"Alhamdulillah pertama kita bersykur penampilan ganda putri kita sangat luar biasa dan berakhir optimal. Ini merupakan rekor ganda putri yang belum pernah meraih medail dan sekarang langsung medali emas," sebut Rosan.
Sementara itu Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari dalam kesempatan yang sama menyebut medali emas yang diraih Greysia/Apriyani di Olimpiade Tokyo merupakan hadiah buat Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang.
"Mereka, Greysia/Apriyani ini The Smiling Warior. Karena setiap mau main Greysia sama Apri selalu senyum dulu. Jadi mereka tidak ada beban. Olimpiade itu selalu menghadirkan keajaiban. Medali emas ini sekaligus sebagai hadiah untuk HUT ke-76 Republik Indonesia," ungkap Okto.
(har)