Jakarta, CNN Indonesia --
Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Berikut deretan prestasi terbaik Greysia/Apriyani.
Greysia/Apriyani sukses merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Sepanjang Olimpiade digelar, Greysia/Apriyani menunjukkan performa impresif.
Berikut 5 prestasi besar Greysia/Apriyani saat berpasangan:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Emas Olimpiade Tokyo 2020
Emas Olimpiade Tokyo 2020 tak diragukan lagi merupakan prestasi besar Greysia/Apriyani selama berpasangan. Datang dengan status tak diunggulkan, Greysia/Apriyani mampu menaklukkan Sayaka Hirota/Yuki Fukushima (unggulan 1), Lee So Hee/Shin Seung-cha (unggulan 2), dan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (unggulan 3) dalam perjalanan merebut juara.
Greysia/Apriyani juga berhasil mengatasi tekanan sebagai satu-satunya wakil Indonesia di babak final Olimpiade Tokyo 2020.
Tekanan yang ada pada pundak Greysia/Apriyani terbilang besar lantaran kontingen Indonesia berada dalam ancaman kegagalan meraih emas bila Greysia/Apriyani tak bisa juara.
2. Perunggu Asian Games 2018
Greysia/Apriyani baru satu tahun berpasangan saat mereka turun ke Asian Games 2018. Sebagai tuan rumah, Greysia/Apriyani mendapat banyak dukungan selama bertanding.
Greysia/Apriyani mampu menjawab ekspektasi itu dengan baik lewat keberhasilan menembus babak semifinal. Di babak semifinal, Greysia/Apriyani kalah dari Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.
Greysia dan Apriyani terlihat sangat bersedih atas kekalahan ini. Namun sukses merebut medali perunggu Asian Games jadi salah satu modal besar bagi mereka untuk yakin melanjutkan perjalanan hingga Olimpiade Tokyo 2020.
Baca lanjutan berita di halaman berikut >>>
3. Emas SEA Games 2019
Emas SEA Games sejatinya terbilang biasa untuk pebulutangkis Indonesia. Namun berkat tampil di SEA Games 2019 ini, Greysia/Apriyani turut belajar mengelola tekanan besar untuk ajang multi event.
Datang sebagai unggulan pertama, Greysia/Apriyani bisa menunaikan misi meraih emas SEA Games dengan baik.
Melawan pemain-pemain yang di atas kertas punya kualitas di bawah mereka, Greysia/Apriyani bisa membuktikan mereka mampu menanggung beban tersebut.
Tak bisa dimungkiri, sukses SEA Games 2019 punya peran besar Greysia/Apriyani perihal kepercayaan diri menghadapi multi event saat beban membawa negara terasa lebih berat.
4. Dua Perunggu Kejuaraan Dunia
Meski tak selalu bisa bertahan di babak akhir pada seri turnamen BWF, Greysia/Apriyani bisa selalu menembus babak semifinal dalam dua edisi terakhir Kejuaraan Dunia, yaitu pada 2018 dan 2019.
Pencapaian ini juga merupakan kebanggaan karena mereka sukses mengantongi dua perunggu di ajang yang punya tekanan sangat tinggi para pebulutangkis ini.
Untuk merebut tempat di semifinal dan memastikan raihan perunggu, Greysia/Apriyani selalu melangkahi Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di dua kesempatan tersebut.
Modal kemenangan Greysia/Apriyani atas Chen/Jia di dua Kejuaraan Dunia tentu turut memberikan tekanan pada Chen/Jia di Olimpiade.
5. Juara Thailand Super 1000
Di awal tahun ini, setelah vakum selama 10 bulan, Greysia/Apriyani berhasil menjadi juara Thailand Super 1000. Sebelumnya, Greysia/Apriyani belum pernah meraih kemenangan di turnamen Super 1000.
Sukses tersebut diiringi peningkatan kualitas permainan Greysia/Apriyani di lapangan. Smes Apriyani lebih keras dan koordinasi kedua pemain di lapangan saat itu sudah terlihat lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Selepas menang di Thailand, perbaikan terus dilakukan oleh Greysia/Apriyani. Salah satunya adalah servis Greysia yang saat itu bermasalah.
Terbukti, di Olimpiade servis Greysia tidak banyak jadi titik lemah. Servis Greysia bahkan sempat jadi kunci raihan banyak poin dalam laga semifinal lawan Lee So Hee/Shin Seung Chan.
[Gambas:Video CNN]