Greysia Polii Tidur Pulas 10 Jam Sebelum Rebut Emas Olimpiade
Peraih emas Olimpiade Tokyo, Greysia Polii mengaku tidur nyenyak selama 10 jam jelang tampil di final Olimpiade Tokyo 2020.
Ketika menghadapi momen penting dalam hidup, seperti tampil di final Olimpiade, biasanya seorang atlet panik dan gelisah. Bahkan beberapa di antaranya mengaku susah tidur dan tidak enak makan.
Tapi hal itu tidak berlaku buat Greysia dan Apriyani. Keduanya justru mengaku santai dan menikmati cukup istirahat sebelum menghadapi wakil China, Chen Qing Chen/Yi Fan.
"Tidur saya enak [jelang final]. Kalau pengalaman saya biasanya sebelum final tidur 5, 6 atau 7 jam paling lama. Saya pas mau final 10 jam bisa ketiduran. Kadang dengerin senior lain dari dulu stres kalau mau final. Puji Tuhan [bisa tidur nyenyak] itu berkat luar biasa buat kami," kata Greysia saat konferensi pers bersama PBSI, Jumat (6/8).
Rasa grogi berlebih justru dirasakan Greysia ketika lolos ke dari fase grup menuju delapan besar. Bahkan, ia mengaku sempat mengutarakan kegelisahan dan ketakutannya itu pada sang pelatih, Eng Hian.
"Koh Didi [sapaan Eng Hian] bilang, kalau ada apa-apa ngomong. Pas 8 besar pas tahu lawan siapa, saya bilang ke Koh Didi, saya deg-degan sudah dari sekarang. Saya grasak-grusuk, pas lihat lawan tegang. Tapi cuma di hari itu saja saya tegang," ujar Greysia.
"Keluar fase grup mau ke babak 8 besar saya baru ngerasain ini Olimpiade, kalau kalah bagaimana ya? Selebihnya, semifinal ke final saya sudah tidak merasakan situasi itu lagi, sama saja cuma seperti pertandingan biasa," imbuhnya.
Tak hanya Gresyia, Apriyani pun mengaku merasa tidur nyenyak dan normal serta makan enak tanpa memimkirkan partai final Olimpiade. Fokus untuk menjaga pikiran yang dilakukan sejak tampil perdana di Olimpiade cukup berpengaruh buat Apriyani di lapangan.
Meski ditarget pulang membawa medali dari Olimpiade Tokyo, tapi Greysia/Apriyani mengaku tak menyangka jika yang diraih akhirnya adalah medali berwarna emas.
"Kami memang targetnya itu medali, tapi kami tidak menyangka dapat medali warnanya emas. Terkadang ini di luar dugaan kami sebagai atlet atau pembina. Hal-hal ini yang pada akhirnya kami hanya bisa bersyukur dan berterima kasih karena bisa meraih prestasi maksimal di kejuaraan yang paling maksimal," tutup Greysia.
Greysia/Apriyani berhasil meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 usai mengalahkan unggulan kedua, ChenQing Chen/Jia Yi Fan, 21-19 dan 21-15 di Musashino Sports Plaza, Senin (2/8).
Keberhasilan Greysia/Apriyani membuat tradisi medali emas Indonesia di Olimpiade terus berlanjut. Selain itu, keduannya juga sekaligus mencatat sejarah sebagai ganda putri Indonesia pertama yang juara Olimpiade.