Jadi Wasit Olimpiade, Wahyana Tetap Ajar Murid di Gunungkidul

CNN Indonesia
Kamis, 05 Agu 2021 20:43 WIB
Wasit bulu tangkis Indonesia, Wahyana, yang memimpin laga final tunggal putri Olimpiade Tokyo 2020 tetap mengajar murid-muridnya.
Wahyana jadi wakil Indonesia sebagai wasit di badminton Olimpiade Tokyo 2020. (Dok. Pribadi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wasit bulu tangkis Indonesia, Wahyana, yang memimpin laga final tunggal putri Olimpiade Tokyo 2020, tetap mengajar murid-muridnya di SMPN 4 Gunungkidul selama berada di Jepang.

Hal tersebut diungkapkan Wahyana dalam program acara CNN Indonesia TV Connected, Kamis (5/8). Wahyana mengatakan, dunia wasit dan pendidikan sama-sama dijalankan dengan dedikasi tinggi karena merupakan profesi yang sangat dicintai.

Karenanya membagi waktu antara mengajar dan menjadi wasit dikelola dengan baik. Wakil Kepala Sekolah SMPN 4 Gunungkidul ini tak ingin profesinya sebagai wasit menghalangi sebagai guru dan juga sebaliknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejuaraan bulu tangkis kan tidak setiap bulan ada, dan tidak setiap bulan pula saya ditugaskan. Kalau pas ada tugas kebetulan memang ada teman saya menggantikan. Di sekolah kami ada dua guru olahraga," kata Wahyana yang kini sedang isolasi mandiri.

"Selama berada di Tokyo, saat ada waktu luang dan tak memimpin pertandingan, saya menyempatkan diri mengajar secara online," ucap pria yang juga menjadi pengurus bidang perwasitan Persatuan Bulutangkis Seluruh (PBSI) ini.

Pria yang mengidolai sosok Taufik Hidayat dan pasangan Ricky Subagja/Rexy Mainaky ini menambahkan, proses untuk menjadi wasit Olimpiade bukan perkara mudah. Ia memupuk asa memimpin ajang bergengsi ini sejak masih muda.

Baginya, Olimpiade adalah ajang tertinggi yang sangat diidamkan semua wasit, seperti juga pemain. Karenanya kesempatan yang didapat selama SEA Games, Asian Games, sampai kejuaraan dunia dimanfaatkan dengan baik agar smakin dipercaya memimpin pertandingan.

"Yang pasti, untuk mendapatkan lisensi itu butuh tahapan yang panjang, mulai dari kabupaten, provinsi, nasional, internasional, baru BWF. Cukup panjang. Sudah begitu, tidak semua wasit BWF bisa memimpin Olimpiade. Ada syarat khusus," katanya.

Salah satu syarat utama untuk bisa menjadi wasit pesta olahraga sejagat ini harus sudah mengantongi lisensi BWF Certificate Empire. Selanjutnya, dari sekian banyak pemegang lisensi ini dipilih wasit-wasit terbaik.

Karena sudah memimpin pertandingan-pertandingan bergengsi dunia, Wahyana tak terobsesi ke banyak hal lagi. Sebaliknya ia ingin fokus mencipta generasi wasit yang andal dari Indonesia sambil menunggu masa pensiunnya.


"Kalau saya kan sekarang masih tetap eksis sebagai wasit. Saya juga saat ini jadi pengurus pusat PBSI bidang perwasitan. Kami [PBSI] ingin mencipta generasi muda wasit Indonesia di tingkat internasional," ucap Wahyana.

Sementara itu, selama karier panjang sebagai wasit ada beberapa pertandingan yang sulit dilupakan Wahyana. Beberapa di antaranya adalah pertandingan yang mempertemukan Lin Dan vs Lee Chong Wei dan Lin Dan vs Peter Gade Christensen.

[Gambas:Video CNN]

(abd/jal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER