Kontingen Indonesia langsung mulai berlatih di hari kedua sejak mereka tiba di Tokyo untuk Paralimpiade 2020.
Muhammad Fadli yang bakal turun di cabang olahraga balap sepeda sudah menyiapkan segala keperluan perlombaan, mulai dari membongkar boks sepeda, setting sepeda dan roller training di Kampung Atlet. Setelah itu, peraih medali emas Asian Paragames 2018 itu mulai menjalani latihan di atas roller training selama satu jam.
Fadli berusaha untuk bisa memaksimalkan waktu yang ada sehingga ia bisa beradaptasi dengan kondisi cuaca di Tokyo. Pada Paralimpiade Tokyo, Fadli akan turun di dua nomor yaitu time trial C4-5 1000 meter dan individual pursuit C4 putra 4000 meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim balap sepeda rencana akan berangkat ke Izu City yang merupakan venue balap sepeda pada Kamis (19/8).
Sementara itu tiga atlet tenis meja yaitu David Jacobs, Komet Akbar dan Adyos Astan juga mulai melakukan latihan dengan intensitas ringan di Kampung Atlet. Tim tenis meja baru punya kesempatan menjajal fasilitas latihan d Nakano Cit General Gymnasium pada Jumat (20/8).
"Hari pertama kami tiba di athlete village Paralympic Tokyo, kami cuma jogging ringan. Tadi bangunnya memang agak terlambat karena memang belum ada acara yang khusus. Kami ikuti prosedur yang ada, pengambilan sampel air liur, makan, istirahat dan sampai sore ini kami jogging lagi. Setelahnya kami makan malam dan kembali istirahat. Jadi belum ada acara yang padat, cuma rileks sambil menjaga kebugaran," ucap Adyos dalam rilis NPC yang diterima CNNIndonesia.com.
Adyos akan turun di nomor MS4 tunggal putra dan mulai berkompetisi pada 25 Agustus. Sedangkan David Jacobs juga bertekad untuk bisa mempersembahkan medali untuk Indonesia.
"Seluruh persiapan dari awal sampai saat ini puji Tuhan semua berjalan lancar. Perasaan cemas, deg-degan, gembira, pokoknya campur aduk jadi satu. Dulu sebelum pandemi fokus kita 100 persen tanding, sekarang disamping fokus bertanding kita harus melewati begitu banyak protokol kesehatan yang ada sehingga perasaan cemas, khawatir dan sebagainya ikut berpengaruh," ucap Adyos.
"Sebagai atlet pasti saya ingin meraih medali. Tapi buat saya yang penting saat ini sehat dulu. Dan bisa bermain dengan kemampuan terbaik, untuk kemuliaan Tuhan, Bangsa dan Negara, NPC dan juga keluarga serta teman-teman," kata David menambahkan.
(ptr/jun)