7 Calon Bintang Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020

CNN Indonesia
Selasa, 24 Agu 2021 13:10 WIB
Berikut tujuh calon bintang Indonesia di ajang Paralimpiade Tokyo 2020 yang akan digelar pada 24 Agustus hingga 5 September 2021.
Muhammad Fadli meraih emas, perak, dan perunggu pada gelaran Asian Para Games 2018. Kini ia jadi salah satu andalan Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020.(ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia mengirimkan 23 atlet dari tujuh cabang olahraga ke Paralimpiade Tokyo 2020 yang digelar mulai 24 Agustus hingga 5 September 2021 di Jepang. Berikut 7 calon bintang Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020.

Sebanyak 23 atlet Indonesia yang lolos ke Paralimpiade Tokyo tersebut berasal dari tujuh cabang olahraga. Tujuh cabor yang berhasil meloloskan atlet ke Paralimpiade Tokyo adalah atletik, badminton, tenis meja, renang, balap sepeda, powerlifting, dan menembak.

Kontingen Indonesia ditargetkan untuk membawa pulang lima medali dari Paralimpiade Tokyo 2020. Lima medali itu Diharapkan datang dari cabang badminton yang ditargetkan meraih satu medali emas dan satu perak. Sedangkan tiga perunggu diharapkan bisa terpenuhi dari powerlifting, tenis meja, dan atletik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 7 profil calon bintang Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020:

1. Jaenal Aripin (atletik)

Musibah kecelakaan yang terjadi pada 2006 lalu membuat Jaenal Aripin yang saat itu masih berusia 18 tahun harus kehilangan kedua kakinya. Kondisi itu sempat membuatnya terpuruk dan butuh waktu yang cukup panjang buatnya mengembalikan rasa kepercayaan diri.

Delapan tahun setelah kecelakaan, Jaenal diajak temannya berolahraga di GOR Padjajaran, Bandung. Kini ia menjelma sebagai wakil Indonesia yang tampil di Paralimpiade Tokyo 2020.

Berbagai prestasi gemilang telah diraih Jenal Aripin di level internasional. Mulai dari ASEAN Para Games 2017 di mana ia berhasil meraih dua perak dan satu perunggu.

Atlet National Paralympic Committee (NPC) cabang olahraga balap kursi roda Atletik Jaenal Aripin menjalani pemusatan latihan Pelatnas di Stadion UNS, Solo, Jawa Tengah.ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHAJaenal Aripin punya jam terbang tinggi lantaran telah tampil di sejumlah ajang internasional. (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)

Jaenal juga berhasil meraih satu medali emas dan satu perak di Kejuaraan Dunia Grand Prix Beijing 2018 dan emas di Kejuaraan Dunia Grand Prix Tunisia 2019. Ia juga menyumbangkan medali perak ketika Indonesia jadi tuan rumah Asian Para Games 2018 lalu

Bahkan, saat ini Jaenal sudah masuk dalam peringkat 10 besar dunia untuk nomor 100 meter T54 dan 200 meter T54.

2. Muhammad Fadli Imammuddin (balap sepeda)

Muhammad Fadli Imammuddin menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang akan bersaing di lintasan balap sepeda Paralimpiade Tokyo 2020. Sesuai jadwal Fadli yang turun di dua nomor yakni, Time Trial 1.000 m C4-5 Putra dan Individual Pursuit 4.000 m C4 Putra akan memulai perjuangannya di IZU Velodrome, Tokyo, 27 Agustus.

Kecelakaan memilukan di ajang balap motor super sport 600 CC Asia Road Racing Championship di Sirkuit Sentul, Jawa Barat pada 2015 membuat Fadli harus kehilangan salah satu kakinya. Meski itu berat, namun perlahan Fadli berhasil bangkit dan kembali berprestasi di jalur yang berbeda.

Tekad itu ia buktikan ketika dia berhasil mempersembahkan satu medali emas, satu perak, dan satu perunggu di Asian Para Games 2018 Jakarta. Kerja keras Fadli bisa membuahkan hasil spektakuler hanya dalam waktu yang terbilang singkat.

Fadli mengatakan bahwa tampil di Paralimpiade 2020 menjadi momen yang ia nantikan sejak pertama kali mengikuti pelatnas pada Oktober 2020. Ia menjadi contoh nyata bagaimana seseorang dengan tekad yang kuat bisa bangkit dari keterpurukan dan menjadikan kekurangan sebagai modal untuk berprestasi.

3. Ni Nengah Widiasih (Powerlifting)

Ni Nengah Widiasih mengidap polio sejak kecil. Sebab itu, ia melakukan segala aktivitasnya dari kursi roda. Kini Widi menjadi salah satu tumpuan Indonesia untuk meraih medali di Paralimpiade Tokyo 2020 nanti.

Sejumlah prestasi telah dipersembahkan Widi buat Indonesia di berbagai event internasional. Debutnya di Paralimpiade dimulai di London 2012 ketika ia berhasil menempati posisi kelima dengan angkatan 78kg di kelas 40kg putri.

Ni Nengah juga menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang meraih medali di Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil usai memboyong medali perunggu di nomor 41kg putri dengan menorehkan angkatan 95kg.

Di level ASEAN Para Games, Widi telah mengantongi dua medali emas. Masing-masing diraih pada 2015 di Singapura dan Kuala Lumpur, Malaysia pada 2017. Di ASEAN Games Kuala Lumpur 2017, ia turun nomor 45kg putri dan berhasil membawa pulang emas.

Ni Nengah Widiasih mempersembahkan medali perak untuk Indonesia di Asian Para Games 2018, Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu, 7 Oktober 2018. CNN Indonesia/Andry NovelinoNi Nengah Widiasih meraih medali perunggu di Paralimpiade 2016. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Sedangkan di level Asian Para Games, Widi telah mengantongi dua perak masing-masing di Incheon, Korea Selatan 2014 dan ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018.

Di Tokyo 2020, Ni Nengah berhasrat untuk memperbaiki semua catatan yang pernah diraihnya sehingga bisa menyumbang medali di Paralimpiade Tokyo 2020. Ni Nengah sukses membukukan angkatan terbaik ketika ia meraih perak di ajang Fazza World Para Powerlifting World Cup 2019 di Dubai dengan total angkatan 97kg atau hanya terpaut 3kg dari Nazmiye Muratli dari Turki yang meraih emas dengan 100kg.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>

Pengalaman David Jacobs hingga Debut Leani Ratri Oktila

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER