ANALISIS

Surealisme Shin Tae Yong di Timnas Indonesia

Abdul Susila | CNN Indonesia
Kamis, 19 Agu 2021 21:06 WIB
Kinerja Shin Tae Yong di Timnas Indonesia belum benar-benar terlihat. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Piala AFF adalah gincunya. Pada November 2019 di Filipina, Shin Tae Yong berjanji Timnas Indonesia bakal menjuarai turnamen sekawanan Asia Tenggara tersebut.

Di hadapan petinggi PSSI, seperti Mochamad Iriawan dan Ratu Tisha Destria, pria asal Korea Selatan ini menyampaikan janji manis prestasi dan program latihan meyakinkan. Label pelatih eks Piala Dunia membuat proposalnya makin keren.

Ini kontras dengan Luis Milla. Pelatih asal Spanyol tersebut enggan berjanji. Mantan pemain Real Madrid ini hanya memastikan bakal bekerja keras untuk menggapai gelar yang belum diraih negeri berpulau-pulau ini.

Meski demikian, banyak pengamat mengakui filosofi permainan tim Merah Putih mulai berubah di tangan Milla. Para pemain mulai berani membangun inisiatif serangan dari bawah.

Karena janji Shin lebih manis, Milla disingkirkan. PSSI lantas memberi kontrak empat tahun atau hingga 2024 kepada Shin. Ini sejarah baru PSSI mengontrak pelatih dengan durasi panjang. Biasanya hanya setahun hingga dua tahun.

Shin memulai debut kepelatihannya dalam pemusatan latihan pada Februari 2020. Selama dua pekan latihan, Shin menggembleng fisik pemain dengan keras. Pada akhir masa latihan, Timnas Indonesia dibantai Persita dengan skor 1-4.

Setelah itu pelatih 50 tahun ini lebih dominan menangani Timnas U-19 untuk Piala Dunia U-19 2020. Pertama membawa pemain pemusatan latihan di Chiang May, Thailand, lantas ke Kroasia. Eh, Piala Dunia U-19 2020 malah dibatalkan.

Shin Tae Yong lebih banyak friksi dengan PSSI. (CNN Indonesia/Abdul Susila)

Antara masa tapabrata di Thailand dan Kroasia itu terjadi dua peristiwa menggegerkan. Pertama Shin enggan bekerja sama lagi dengan Indra Sjafri sebagai asisten atas dalih profesionalisme. Kini Indra telah menjadi Direktur Teknik PSSI.

Kedua, Shin berkonfrontasi secara terbuka dengan PSSI. Lewat media massa Korea Selatan Shin menyerang PSSI: tidak mendukung programnya. Ia ingin Timnas U-19 berlatih di Korea Selatan, tetapi PSSI tak bisa memenuhi.

"Jika saya membuat program untuk timnas dan pemain, tolong disambut kerja sama. Seorang pelatih bukan pesulap, tetapi ada proses," kata Shin dilansir dari Naver Sports yang dipublikasi pada 17 Juni 2020.

"Apapun yang diminta Shin [Tae Yong] akan saya kasih." Ucapan Iriawan saat memperkenalkan Shin pada 28 Desember 2019 ini diungkit kembali. Shin tak puas karena program demi programnya terus dikoreksi dengan dalih pandemi Covid-19.

Friksi pun berlanjut. Setelah dengan Indra dan Iriawan, Shin berseberangan dengan para asistennya. Pertama dengan Gong Oh Kyun pada akhir 2020. Lantas Kim Hae Won, Lee Jae Hong, dan Kim Woo Jae juga mundur pada Agustus 2021.

Racikan Shin pun tak benar-benar ampuh. Dalam tiga pertandingan tersisa Pra Piala Dunia 2022, Indonesia menelan dua kekalahan dan sekali imbang. Sebelum itu, Timnas Indonesia juga takluk dua kali dalam dua pertandingan uji coba di Uni Emirat Arab.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikutnya >>>

Shin Tae Yong Kerap Bikin Heboh


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :